Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Jumlah Insinyur di Indonesia Masih Jauh dari Ideal, Ini Sebabnya
15 Mei 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kebutuhan insinyur profesional di Indonesia, belum diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada.
ADVERTISEMENT
Tercatat, lulusan insinyur yang lahir di Indonesia masih berjumlah 2.600 orang per 1 juta penduduk. Padahal idealnya, kebutuhan insinyur profesional yaitu per 1 juta penduduk berkisar 10.000 orang.
Ketua PII Jawa Timur Dr Ir Gentur Prihantono SP SH MT MH IPU mengungkapkan, ketimpangan tersebut terjadi karena proporsi insinyur yang dihasilkan oleh perguruan tinggi masih jauh dibandingkan kebutuhan akan profesi ini.
Saat ini, baru terdapat 40 perguruan tinggi yang diberikan mandat untuk melaksanakan PPI (Program Profesi Insinyur). Namun, dari jumlah tersebut hanya 34 perguruan tinggi yang aktif dalam penyelenggaraannya.
“Pemerintah juga belum mewajibkan setiap proyek bersyarat insinyur. Selain itu masih rendahnya insinyur di Indonesia yang belum bersertifikat sehingga kebutuhan akan insinyur di Indonesia masih berkurang," ungkap Gentur saat menghadiri acara pelantikan insinyur baru di ITS.
ADVERTISEMENT
Gentur juga mengatakan, jika sebagian besar lulusan teknik atau profesional insinyur tidak menekuni bidangnya dan memilih untuk bekerja di sektor lain.
Untuk itu, Gentur berharap, ke depan kerja sama yang dilakukan oleh PII dan ITS ini bisa menjadi rujukan yang dapat memantik perguruan tinggi lain di Indonesia agar dapat membersamai upaya peningkatan jumlah insinyur profesional.
“Hingga saat ini, ITS telah melahirkan 787 insinyur di Jawa Timur. Semoga jumlah dan kualitas insinyur di Indonesia dapat meningkat secara signifikan,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengungkapkan, bahwa pihaknya baru saja melantik sebanyak 120 lulusan insinyur dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI).
Ashari menjelaskan, 120 lulusan insinyur kali ini terdiri dari 89 praktisi industri, 19 orang dosen, dan 12 orang dari PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
ADVERTISEMENT
Di mana jumlah insinyur yang lulus tahun ini juga meningkat 32 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Berbeda dengan tahun lalu, lulusan insinyur profesional kali ini didominasi oleh praktisi industri. Dan kami juga mempunyai Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk sertifikasi insinyur. Karena sertifikasi insinyur merupakan sebuah kewajiban bagi para profesional yang bekerja di bidangnya," tukasnya.