Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Jumlah Lansia Meningkat, Kasus Katarak Tertinggi Tahun 2045
13 Januari 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tren umur harapan hidup (UHH) Indonesia terus meningkat secara signifikan. Rata-rata UHH meningkat dari usia 63 tahun pada 1990 mejadi 69 tahun pada tahun 2017. Bahkan pada tahun 2045 jumlah penduduk lansia di Indonesia akan naik sekitar 19,9 persen atau berjumlah 60 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Seiring adanya peningkatan usia harapan hidup akan berdampak pada peningkatan penyakit penyakit degeneratif. Dampaknya akan terjadi peningkatan kasus katarak, dan gangguan penglihatan lainnya yang diakibatkan oleh penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus. Hal ini seperti diungkapkan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K), seorang ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata).
"Jumlah (penderita katarak) di Indonesia besar sekali ya karena jumlah penduduk lansia meningkat," ujarnya saat ditemui Basra usai menjadi pembicara dalam acara Studium Generale yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jumat (13/1).
"Kita ini kebetulan juga negaranya tropis, adanya paparan sinar ultraviolet dapat berisiko menyebabkan katarak," sambungnya.
Katarak merupakan suatu keadaan ketika lensa mata tertutup oleh lapisan putih sehingga membuat penglihatan menjadi keruh dan berawan. Mata dengan katarak yang lumayan parah dapat mengganggu penglihatan dan membuat aktivitas sehari-hari terasa sulit dilakukan. Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan utama di dunia.
ADVERTISEMENT
Jika beberapa tahun lalu penyakit ini umumnya menyerang kaum lansia, kini katarak banyak ditemukan di kalangan usia 40.
"Umur 46 saja sudah mulai katarak. Sedangkan Usia Harapan Hidup kita sekarang 72 tahun. Jadi cukup banyak ini jumlah (penderita katarak) di 2045 nanti," ungkapnya.
Nila berharap Usia Harapan Hidup yang bertambah diiringi dengan perilaku hidup sehat sehingga bisa meminimalisir risiko katarak.
Adapun data operasi katarak sepanjang 2019-2021 di Indonesia terdapat 561.600 yang sudah menjalani operasi katarak baik oleh BPJS Kesehatan maupun kegiatan CSR.
Untuk meminimalisir menderita katarak, selain menerapkan gaya hidup sehat agar tidak terjangkit penyakit Diabetes Melitus, Nila juga menuturkan untuk mata tidak terkena paparan sinar ultraviolet secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa pakai topi (kalau beraktivitas di luar rumah)," tandasnya
Sementara itu dalam rangka 100 tahun NU, Unusa akan melakukan kerja sama dengan dokter mata untuk melakukan kegiatan untuk mengatasi katarak di Jawa Timur.
"Unusa kan bagian dari NU juga ya. Jadi kami melakukan gerakan dengan menggandeng persatuan dokter mata Indonesia untuk meminimalisir tsunami katarak," tukas Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.