Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Jurusan Biomedical Engineering, Saat Medis dan Kecanggihan Teknologi Bertemu
3 Oktober 2021 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Saat ini dunia kesehatan tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi peralatan medis yang semakin canggih. Seperti alat USG, MRI, CT-scan atau EKG.
ADVERTISEMENT
Namun, tak sedikit pula peralatan medis mulai dikembangkan dalam skala kecil agar dapat digunakan masyarakat untuk memastikan atau memantau secara rutin kondisi kesehatan di rumah. Misalnya, alat medis digital pengukur tensi darah, pengukur kadar gula darah dan pengukur kadar oksigen dalam darah (SpO2).
Alat medis tersebut dibuat dan dikembangkan oleh tenaga kesehatan bersama para biomedical engineer. Kolaborasi dunia kedokteran dan engineering sangat diperlukan untuk merancang berbagai peralatan medis yang tepat guna dan akurat sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.
Dekan Fakultas Teknik Ubaya, Ir. Eric Wibisono, Ph.D., IPU menjelaskan bahwa biomedical engineering adalah kolaborasi ilmu keteknikan dan kedokteran yang mempelajari rekayasa sistem medis berbasis teknik.
Bidang ilmu ini dinilai sangat prospektif di masa depan. Para sarjana dan ahli biomedis akan berperan penting di masyarakat khususnya dalam meningkatkan kepekaan terhadap pemantauan kesehatan pribadi melalui karya-karya rekayasa di bidang biomedical engineering.
ADVERTISEMENT
“Ubaya sendiri telah memiliki Program Biomedical Engineering yang masuk dalam salah satu bidang peminatan di Prodi Teknik Elektro. Kami membekali mahasiswa dengan wawasan ilmu teknik yang kuat dan pemahaman dasar tentang biomedis. Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan mengasah keterampilannya agar dapat diaplikasikan dalam merancang peralatan modern di dunia kedokteran,” ucap Eric dalam webinar bertajuk Biomedical Engineering: The Future of Computer-Assited Medical Practices, Minggu (3/10).
Dalam kesempatan itu, turut hadir Prof. Dinesh K. Kumar, Biomedical Engineering dari RMIT University, Australia, ini menyatakan bahwa engineering adalah salah satu pengaruh utama yang membentuk kehidupan di masyarakat.
Seorang engineer tidak hanya bekerja dengan mesin, desain dan elektronik. Namun, juga menggunakan matematika dan sains untuk memberikan inovasi serta menciptakan penemuan untuk membantu masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan bekerja.
ADVERTISEMENT
“Kesuksesan suatu masyarakat didasarkan pada kesehatan dan kualitas hidup warganya. Itulah yang dapat diberikan oleh biomedical engineering,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, hadirnya biomedical engineering akan membantu mempermudah tenaga kesehatan khususnya dokter dalam melayani pasien melalui peralatan medis yang dibuat atau diciptakan.
Pasalnya, saat ini banyak masyarakat yang ingin mempunyai dokter pribadi yang dapat memantau kesehatan kapan saja dan dimana saja. Hal tersebut semakin dipermudah dengan adanya teknologi wearable devices yang bisa dibuat oleh biomedical engineering untuk menunjukkan kondisi kesehatan seseorang secara real time.
“Zaman sekarang tidak bisa dokter seorang diri, kita semua adalah tim dan equal. Kami juga membutuhkan peran biomedical engineering dalam membantu menangani pasien lebih baik. Jadi jangan dilupakan bahwa teknologi itu ada untuk membantu kita menjadi lebih bahagia, bukan beban,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Nemuel Daniel Pah, dosen Program Biomedical Engineering Prodi Teknik Elektro Ubaya ini menuturkan, bahwa kualitas pelayanan kesehatan tergantung pada dokter yang baik dan berkulitas serta teknologi pendukung yang memadai.
Untuk itu, peran engineer tidak bisa dianggap remeh. Biomedical engineer menjadi partner yang dekat dengan praktisi medis untuk menunjang melakukan praktik kesehatan lebih baik kepada pasien.
“Ada banyak peluang karir untuk lulusan biomedical engineering. Mulai dari bekerja di industri medis, klinik kesehatan, developing AI-based medical application, dan researcher di bidang biomedical engineering,” pungkasnya.