Konten Media Partner

Kado untuk Surabaya, Mahasiswa Ini Desain 6 Motif Batik Surabaya Jadi Kekinian

28 Mei 2023 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kado untuk Surabaya, Mahasiswa Ini Desain 6 Motif Batik Surabaya Jadi Kekinian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Fashion Product Design (FPD) Universitas Ciputra menghadirkan tiga desain baju kekinian dengan menggunakan kain batik Surabaya.
ADVERTISEMENT
Desain tersebut dibuat untuk menjawab tantangan istri Wali Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, yang memberikan kain Batik Surabaya dengan 6 pakem motif. Di antaranya Doro Kidungan, Kintir-Kintiran, Abhi Bayo, Sparkling Surabaya, Bunga Bungur, dan Gembili Wonokromo.
Dr. Astrid selaku dekan School of Creative Industry mengatakan, 6 pakem motif batik Surabaya tersebut akan dijadikan busana dengan total 16 look.
"Tantangan Ibu Rini ini dikerjakan oleh 16 orang mahasiswa semester 4 Program Studi Fashion Product Design and Business dengan tiga desain yaitu Casual Blue Wear, Formal Black Wear dan Formal Red Wear," katanya, Minggu (28/5).
Astrid menjelaskan, jika mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yang akan mengerjakan masing-masing sesuai dengan type desain yang diharapkan oleh Rini. Setelah itu, mahasiswa mempresentasikan rencana desainnya di hadapan Istri Wali Kota.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Fabio Toreh salah satu dosen pembimbing kegiatan menjelaskan, sebelum membuat desain, mahasiswa terlebih dulu melakukan research tren 2024.
“Mahasiswa melakukan pengamatan tentang tren 2024. Didapati bahwa untuk tren warna adalah biru, merah, dan hitam. Sedangkan elemen desain lebih ke arah feminis dengan penambahan bahan tembus pandang. Untuk bentuk memberikan bentuk baru pada tubuh seperti model jas pun menjadi tren tahun 2024,” jelasnya.
“Mahasiswa juga memberikan penambahan detail seperti ruffles, layering, drawstring, sheer details,” imbuhnya.
Fabio mengungkapkan, dalam pengerjaannya tim mahasiswa sempat mengalami kendala terbatasnya bahan.
“Keterbatasan bahan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Kesulitan penempatan pola batik dengan desain yang dibuat. Tiap bahan batik berukuran sekitar 1,25-1,5 meter. Menariknya ada mahasiswa yang banyak menggunakan potongan sehingga kain kurang. Hal ini disikapi dengan memberikan akses Obby untuk menyamarkan penggunaan kain yang beda,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, para mahasiswa dapat menyelesaikan tantangan tersebut. Bahkan desain mahasiswa ini turut meramaikan Parade Bunga yang akan digelar pada Sabtu, 27 Mei 2023 dan juga Agenda Fashion Show di Balai Kota Surabaya 31 Mei 2023.
"Persembahan mahasiswa ini adalah kado Ulang Tahun Kota Surabaya ke-730, semoga kain batik khas Surabaya ini mendapatkan tempat di hati warga Surabaya khususnya, tidak terkecuali anak muda yang bisa digunakan sebagai identitas lokal," tukasnya.