Konten Media Partner

Kala Anak-anak Disabilitas Mengajar Teknik Fotografi Pakai Ponsel

2 Juli 2023 8:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Omay, penyandang down syndrome, saat memberikan pelatihan fotografi dengan menggunakan kamera ponsel. Foto-foto: Dok. Disabilitas Berkarya
zoom-in-whitePerbesar
Omay, penyandang down syndrome, saat memberikan pelatihan fotografi dengan menggunakan kamera ponsel. Foto-foto: Dok. Disabilitas Berkarya
ADVERTISEMENT
Memiliki keterbatasan bukan menjadi penghalang bagi kelima anak dari Liponsos Kalijudan Surabaya ini untuk berkarya di bidang fotografi. Bahkan Omay, Pina, Kiking, Mukidi, dan Jacky mampu menghasilkan karya foto berkualitas. Kepiawaian kelima anak disabilitas ini lantas ditularkan kepada anak-anak lainnya dengan memberikan pelatihan fotografi.
ADVERTISEMENT
Hebatnya Omay dan kawan-kawan mampu mengajar teknik fotografi kepada anak-anak non disabilitas. Menggunakan ponsel, Omay dan kawan-kawan mengajari bagaimana memperoleh foto yang bagus dengan menggunakan kamera ponsel. Aksi Omay dan kawan-kawan memberikan pelatihan fotografi ini terekam dalam kegiatan pelatihan fotografi oleh anak-anak disabilitas yang digelar Surabaya Suites Hotel.
"Pesertanya ada anak-anak disabilitas dan non disabilitas usia 10 sampai 15 tahun. Dan yang jadi mentor Omay dan kawan-kawan," ujar Eko Doto Nugroho, Co Founder Disabilitas Berkarya yang menaungi Omay dan kawan-kawan, kepada Basra, Sabtu (1/7) malam.
"Omay dan kawan-kawan mengajarkan cara mengambil foto detail dan fokus dengan menggunakan kamera ponsel," imbuhnya.
Eko mengungkapkan pelatihan fotografi dengan mentor anak-anak disabilitas ini merupakan rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
ADVERTISEMENT
"Bulan Juli identik dengan peringatan Hari Anak Nasional, tepatnya jatuh pada tanggal 23 Juli. Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada anak-anak, tak terkecuali mereka yang berkebutuhan khusus," jelas Eko.
Omay yang mengidap down syndrome dan empat kawannya yang bisu tuli, dikatakan Eko merupakan contoh anak yang mampu berkarya di bidang fotografi meski memiliki keterbatasan. Karya foto kelima anak disabilitas ini bahkan telah dituangkan dalam buku foto 'Tutur Mata'.
Sementara itu RV Josephine, Marcomm Manager Surabaya Suites Hotel mengungkapkan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memotivasi anak-anak agar lebih bebas dalam berkarya, tanpa ada batasan apa pun dan mendapatkan kesetaraan dalam berkarya.
"Kami ingin memberikan ruang bagi mereka yang ingin mengembangkan diri dan berkarya tanpa ada batasan dan berharap kegiatan semacam ini akan terus berlangsung secara rutin," tukasnya.
ADVERTISEMENT