Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kala Kulit Jengkol 'Disulap' Jadi Skin Care Anti-Penuaan Dini
26 Agustus 2019 9:16 WIB
ADVERTISEMENT
Ada penggemar kuliner jengkol di sini? Bahan pangan yang satu ini umumnya diolah menjadi semur jengkol atau rendang jengkol. Namun, pernahkah kamu menyangka bahwa jengkol bisa diolah jadi produk skin care?
ADVERTISEMENT
Nyatanya, bisa, dan itu diwujudkan oleh lima mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya: Mazhar Ardhina Silmi, Kholidatul Fauziyah, Diah Ayu Laraswati, Rizki Amalia Arifiani, dan Nursanti Arya Pratiwi.
Mereka 'menyulap' kulit jengkol jadi produk skin care berupa facial wash dan facial scrub bernama 'Djengkolic' yang diklaim dapat mencerahkan kulit dan melawan penuaan dini.
Mereka bekerja sama dengan petani jengkol di Kediri untuk mendapatkan kulit jengkol. Silmi selaku ketua tim mengatakan, kulit jengkol sebagai bahan dasar Djengkolic tidak pernah dimanfaatkan oleh petani karena dianggap tidak bernilai.
Padahal, ada banyak nutrisi berharga untuk kulit. Salah satunya adalah kandungan vitamin C dan metil galat yang tinggi antioksidan, sehingga berfungsi untuk melawan penuaan dini dan bisa mencerahkan kulit.
ADVERTISEMENT
"Apalagi saat ini skin care sedang diminati remaja perempuan. Apalagi skin care dari Korea Selatan. Untuk itu kami berinovasi membuat produk skin care anti-mainstream yang kaya manfaat," jelas Silmi ketika dihubungi Basra pada Sabtu (24/8).
Produk Djengkolic ini mempunyai banyak kelebihan. Di antaranya mudah dibawa ke mana-mana karena beratnya hanya 30 gram, multifungsi (facial wash dan scrub), harga terjangkau, dan ramah lingkungan.
"Untuk satu produk kemasan 30 gram, kami mematok harga Rp 10 ribu," ucap Silmi.
Namun, jika memakai skin care ini, apakah aroma jengkol yang khas akan semerbak di wajah kita? Tenang, hal itu sudah diantisipasi oleh kelima mahasiswa ini karena produk Djengkolic dilengkapi lima varian aroma: Apel, green tea, rose, kopi, original. Bahkan produk ini juga bisa untuk remaja putra.
”Karena komposisi skin care dari bahan alami itu tidak membuat kulit iritasi. Sehingga cocok untuk semua jenis kulit," ucap mahasiswi semester lima ini.
ADVERTISEMENT
Silmi menambahkan, produk ini sudah diuji lewat laboratorium Unit Layanan Pengujian Farmasi UNAIR. Ke depannya, mereka ingin mendaftarkan produknya ke BPOM untuk standardisasi produk.
”Semoga bisa terus kami kembangkan kosmetik berbahan dasar alam Indonesia yang ramah lingkungan. Sehingga tidak kalah dengan produk-produk dari luar negeri,” pungkasnya.
Meski terbilang baru, peminat Djengkolic tak hanya di Surabaya. Melainkan sudah sampai ke beberapa daerah di Indonesia. Di antaranya Blitar, Malang, Pasuruan, Trenggalek, Bengkulu, Jakarta, Cimahi, hingga Sumatera.
Bahkan inovasi Djengkolic ini akan mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 tahun 2019 yang akan dilaksanakan tanggal 27-31 Agustus 2019 di Universitas Udayana, Bali.
Reporter: Amanah Nur Asiah
Editor: Windy Goestiana