Konten Media Partner

Kampanyekan Bahaya Ilegal Logging, Lukisan Sabrina Raih Penghargaan di Jepang

10 Desember 2022 7:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabrina Hutapea. Pelajar kelas 2 SMPN 26 Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sabrina Hutapea. Pelajar kelas 2 SMPN 26 Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Prestasi membanggakan di kancah internasional berhasil diraih arek Suroboyo, Sabrina Hutapea. Pelajar kelas 2 SMPN 26 Surabaya ini menjadi penerima Keith Haring Foundation Award pada Internasional Children's Drawing Contest ke-14.
ADVERTISEMENT
Event tersebut digelar oleh Nakamura Keith Haring Museum. Bertema 'Global Environment From My Window', event ini diikuti sekitar 1.617 karya dari 20 negara.
Selain menerima penghargaan, karya lukis Sabrina juga dipajang di Nakamura Keith Haring Museum di Prefektur Yamanashi, Jepang.
Ini merupakan penghargaan level internasional pertama yang berhasil diraih Sabrina. Dalam event ini Sabrina menampilkan karya lukis berupa maraknya ilegal logging di Indonesia.
"Saya melihat alam kita itu sudah banyak yang rusak karena ilegal logging (penebangan liar). Saya berharap melalui karya saya ini dapat menggugah kesadaran kita untuk lebih menjaga alam," ujarnya saat ditemui usai menerima penghargaan di kantor Konjen Jepang, Jumat (9/12) sore.
Sabrina merasa prihatin dengan kondisi alam Indonesia banyak yang rusak karena penebangan liar. Bahkan sejumlah bencana besar terjadi karena adanya penebangan liar.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin menggugah kesadaran masyarakat untuk kembali menanam pohon karena banyak pohon ditebang sebagai praktik ilegal logging dan bencana besar terjadi karena ilegal logging," tutur Sabrina.
Sabrina mengikuti lomba lukis level internasional tersebut tak lepas dari dorongan sang guru lukis, Putu Mahendra. Pemilik Lotus Art Courses inilah yang mendorong Sabrina mengikuti lomba tersebut.
"Guru saya di Lotus memberitahu ada lomba dari Jepang dan karyanya akan dipajang di sebuah pameran gitu," tukas Sabrina.
Sabrina sendiri mulai menyukai dunia lukis sejak berusia 5 tahun. Darah seni mengalir dari sang ibu yang seorang pelukis. Bagi Sabrina dengan melukis, dirinya dapat mengeluarkan segala uneg-unegnya.
"Kita bisa mengekspresikan pesan kita melalui gambar," tandasnya.
Dijumpai dalam kesempatan yang sama, Putu Mahendra mengungkapkan jika pihaknya cukup aktif mendorong muridnya mengikuti lomba tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin memberikan sebuah value yang berbeda dengan mendorong murid saya ikut lomba di tingkat dunia. Saya juga ingin membantu anak-anak agar karyanya dapat bersaing di level dunia," tukasnya.