Kanker Payudara Apakah Harus Selalu Kemoterapi?

Konten Media Partner
13 April 2023 7:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanker Payudara Apakah Harus Selalu Kemoterapi?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanyaan :
Halo dokter, saya perempuan 35 tahun. Baru-baru ini saya menemukan benjolan kecil ukuran 1 cm di payudara kanan saya. Saya mau periksa tapi takut jika ternyata saya kanker payudara. Saya takut kalau ternyata kanker payudara dan harus kemoterapi. Apakah benar, jika pengobatan kanker payudara itu harus selalu kemoterapi? Jika tidak, adakah pengobatan lain yang bisa dilakukan dan apa saja?
ADVERTISEMENT
(Rida, Surabaya)
Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaannya. Benjolan yang terdapat pada payudara belum tentu kanker payudara (ganas). Justru 80% benjolan payudara merupakan tumor jinak. Oleh karena ini, tidak perlu takut dahulu untuk periksa benjolan payudara. Sebaiknya segera periksa dan memastikan jenis benjolan payudara tersebut agar penanganan selanjutnya bisa cepat dan tepat.
Kanker payudara itu sendiri merupakan tumor ganas yang tumbuh di payudara dan kebanyakan berasal/terbentuk dari kelenjar payudara. Kanker payudara dengan stadium yang sama, gejala dan sifatnya bisa berbeda sehingga berbeda pula pengobatan yang dibutuhkan. Jadi tidak semua kanker payudara di terapi dengan kemoterapi.
Untuk sifat, jenis dan pengobatan kanker payudara yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan imunohistokimia (IHC). Dalam pemeriksaan ini, yang diperiksa adalah penangkap hormon estrogen, progesteron, protein HER2 dan kecepatan pertumbuhan kankernya atau KI-67.
Jika pada kanker payudara stadium awal, hasil IHC nya tidak menghasilkan penangkap hormon estrogen, progesteron dan tidak terdapat protein HER2, biasanya pertumbuhannya cepat. Sehingga harus ada terapi tambahan berupa kemoterapi.
ADVERTISEMENT
Ada juga kanker payudara dengan hasil IHC, tidak menghasilkan penangkap hormon estrogen, progesteron, namun menghasilkan protein HER2. Kanker payudara dengan sifat ini juga harus menjalani kemoterapi meskipun stadium awal.
Namun jika kanker payudara ditemukan saat stadium awal, pertumbuhannya lambat, sifat dari kanker payudara dari pemeriksaan IHC menghasilkan penangkap hormon estrogen, progesteron dan tidak menghasilkan protein HER2, itu bisa tidak membutuhkan kemoterapi.
Pada kasus kanker payudara seperti ini dapat dilakukan pengobatan dengan operasi dan terapi hormonal (blok hormon). Terapi hormonal bisa dilakukan dengan minum obat-obatan saja.
Cara kerjanya dari terapi hormonal (blok hormon) yaitu dengan menghambat di siklus sel sehingga dia tidak terjadi pembelahan sel kanker.
Untuk terapi hormonal sendiri ada dua kategori penggunanya. Pertama untuk perempuan yang masih mengalami menstruasi dan kedua untuk perempuan yang sudah tidak menstruasi atau menopause.
ADVERTISEMENT
Untuk efek samping dari mengonsumsi obat-obatan hormonal terapi, pada perempuan yang belum menopause biasanya lebih ke arah risiko peningkatan kekentalan darah. Tapi, jika penderitanya masih aktif, maka tidak masalah. Kecuali jika penderitanya tidak aktif dan hanya di tempat tidur saja, kondisi itu yang bisa meningkatkan risiko terjadinya peningkatan kekentalan darah. Namun jangan khawatir, jika terjadi peningkatan kekentalan darah, dapat diatasi dengan obat-obatan.
Lalu pada perempuan yang sudah menopause, efek sampingnya lebih ke arah nyeri sendi, dan pengeroposan tulang. Hal tersebut juga bisa diatasi dengan obat-obatan dan suplemen untuk mencegah pengeroposan tulang.
Untuk itu, jika dirasa ada gejala atau sesuatu yang aneh di payudara, maupun ada benjolan payudara, lebih baik segera dilakukan pemeriksaan ke dokter. Agar segera diketahui sifat dan jenis dari benjolan payudaranya, sehingga dapat dilakukan pengobatan dengan cepat dan tepat.
Bahwasannya, pada penderita kanker payudara dengan stadium awal bisa tidak menjalani kemoterapi, kalau sifat kanker payudaranya dari hasil pemeriksaan IHC penangkap hormonal estrogen dan progesteron nya positif dan HER2-nya negatif, itu tidak perlu kemoterapi, bisa diterapi dengan operasi dan minum obat (hormonal terapi) tadi.
ADVERTISEMENT
Jika semakin ditunda melakukan pemeriksaan ketika sudah ada gejala atau tanda di payudara, bisa jadi ukuran tumor semakin besar, menyebar dan kebutuhan akan kemoterapi juga semakin tinggi.
Jadi, ketika menemukan gejala atau benjolan payudara, beranikan diri untuk datang ke dokter dan periksa. Karena 80 persen benjolan payudara itu bersifat jinak. Jadi tidak perlu takut ya. Karena early detection saves your lives.
MedicElle Clinic merupakan klinik khusus wanita pertama dan satu-satunya di Jawa Timur dengan semua tenaga medisnya wanita.
MedicElle Clinic melayani medical check up, dokter spesialis bedah dan payudara, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik (kanker dan kelainan darah), dokter spesialis anak, dokter gigi umum dan spesialis konservasi gigi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis rehabilitasi medik serta dokter umum. Melibatkan dokter ahli dan pengalaman dengan teknologi modern dan berkualitas bagi pasien.
ADVERTISEMENT
Narasumber :
dr. Een Hendarsih, Sp.PD-KHOM.
Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik
MedicElle Clinic Surabaya