Kasus Meningkat 70 Kali Lipat, Ini Cara Mencegah Diabetes pada Anak

Konten Media Partner
16 Juni 2024 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan kembang gula. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan kembang gula. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang mengira bahwa diabetes atau yang dikenal kencing manis hanya menyerang kelompok orang dewasa, namun kenyataannya diabetes juga bisa terjadi pada anak muda hingga anak-anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa di tahun 2023 terjadi peningkatan kasus diabetes pada anak hingga 70 kali lipat sejak tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Ners UM Surabaya Islam Syarifurrahman menyebut orang tua perlu mewaspadai kasus tersebut dengan memperhatikan gaya hidup serta pola makan pada anak.
Islam menjelaskan, jenis diabetes pada anak yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2, penyakit ini berkembang saat pankreas yang seharusnya memproduksi hormon insulin namun terjadi kerusakan. Insulin ini memiliki fungsi penting untuk mengubah gula menjadi energi. Dalam kasus ini insulin tidak dapat diproduksi sehingga mengakibatkan gula darah tidak bisa diubah sehingga gula darah tetap tinggi.
“Banyak sekali penyebab anak mengalami diabetes karena genetic, obesitas, konsumsi gula dan garam berlebih,” ujar Islam, seperti dikutip Basra, Minggu (16/6).
Menurut Islam, orang tua juga perlu mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada diabetes tipe 1 yang saat ini berkembang dengan cepat seperti anak merasa sering haus dan lapar, penurunan berat badan, sering kelelahan serta sering buang air kecil. Ada tiga tips yang diberikan Islam kepada orang tua untuk mencegah diabetes pada anak.
ADVERTISEMENT
Pertama, menerapkan pola makan sehat. Diabetes bisa dicegah sejak dini dengan menerapkan pola makan yang sehat dengan mengurangi makanan siap saji atau junk food yang memiliki kandungan tinggi kalori serta rendah vitamin yang bisa menyebabkan peningkatan gula darah.
“Sebagai gantinya orang tua perlu memulai memilih makanan dengan kandungan nutrisi yang tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan dengan omega 3, kacang-kacangan, roti gandum serta vitamin,” terangnya.
Kedua, membatasi konsumsi gula dan garam. Anak-anak sangat suka mengkonsumsi makanan dengan varian rasa manis maupun asin. Konsumsi garam berlebihan dapat memicu risiko seseorang mengalami penyakit diabetes tipe 2. Sehingga orang tua harus bisa membatasi dan memberikan edukasi kepada anak dalam memilih snack yang sehat saat dikonsumsi baik di rumah atau di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Ketiga, melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Selain perlu mengontrol pola makan dan membatasi konsumsi gula dan garam, aktivitas fisik perlu dilakukan secara rutin dan teratur supaya metabolisme serta pertumbuhan anak menjadi lebih baik.
“Orang tua perlu mengajak anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan berolahraga dua kali dalam seminggu seperti lari jarak pendek, bermain badminton, berenang dan bentuk olahraga yang lain supaya tubuh sering bergerak,” pungkas Islam.