Konten Media Partner

Kasus Polio Muncul Lagi, Tak Hanya Bisa Sebabkan Kaki Lumpuh Tapi Juga Hal Ini

8 Januari 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia pernah dinyatakan bebas polio pada 2014. Namun, virus itu ternyata masih ada. Buktinya, pada akhir 2023 ada dua anak di Jawa Timur tepatnya di Pulau Madura, serta satu anak di Jawa Tengah yang terpapar polio. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau masyarakat agar lebih waspada.
ADVERTISEMENT
Dr Dominicus Husada dr DTM&H MCTM(Tp) SpA (K), Ketua Divisi Ilmu Kesehatan Anak bagian Penyakit dan Infeksi Tropik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo menyebut bahwa penyakit polio sebenarnya telah tergambarkan sejak ribuan tahun lalu pada gambar-gambar yang ada di candi. Ciri utama penderita polio paling banyak adalah kelumpuhan pada sebelah kakinya, tetapi juga tidak menutup kemungkinan pada otot lainnya.
“Klasik memang di kaki biasanya tapi bukan cuma di kaki, dia bisa di otot mana pun. Tentu yang paling mematikan kalau yang kena itu otot pernapasan sehingga mereka umumnya tidak bertahan, yang hidup adalah yang hanya kena kakinya,” ungkap Anggota Satgas Imunisasi IDAI ini, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
Dr Dominicus mengatakan jika gejala awal polio yang ringan tidak tampak oleh mata, tetapi harus melalui pemeriksaan laboratorium. Ciri terbesar yang dapat terlihat paling jelas adalah adanya kelumpuhan yang dapat menyerang di mana pun.
“Kalau dia (polio) mengenai selaput otak, ada sedikit gangguan kesadaran walaupun gak sampai berat. Kalau kena otot napas ya gak napas, jadi dia diam dan dalam waktu singkat akan meninggal. Jadi, tergantung pada di mana letak virus menyerang dan berat-ringan sakitnya,” jelas Dr Dominicus.
Jika ada gejala yang mencurigakan, Dr Dominicus mengimbau agar segera mendatangi pusat kesehatan. Baginya, tidak perlu harus langsung datang ke spesialis. Datang ke dokter umum terlebih dahulu, nanti jika memang terindikasi polio, dokter tersebutlah yang akan melakukan perujukan.
ADVERTISEMENT
Mereka yang memiliki risiko tinggi terkena polio di antaranya tinggal di daerah terpencil dengan sulitnya akses air mengalir yang bersih terutama untuk MCK. Kemudian Ibu hamil dengan HIV positif. Serta anak-anak yang tidak divaksinasi.
Bagi mereka yang tidak pernah divaksinasi, risiko tertular penyakit ini akan semakin tinggi apabila bepergian ke daerah yang baru saja terjadi wabah polio, kemudian tinggal atau merawat pengidap polio, dan bekerja dengan spesimen virus.