Konten Media Partner

Kasus Tumor Otak Terus Meningkat, Waspada Gejala Ini

22 Februari 2024 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Unair, dr  Wihasto Suryaningtyas, Sp.BS (K) (tengah). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Unair, dr Wihasto Suryaningtyas, Sp.BS (K) (tengah). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kasus tumor otak terus meningkat dari tahun ke tahun. Sekretaris Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Unair, dr Wihasto Suryaningtyas, Sp.BS (K) mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 pihaknya mencatat peningkatan kasus tumor otak sebanyak 10 hingga 25 persen dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kasus tumor otak pada anak dan dewasa meningkat ya. Mungkin kalau kita hitung bisa naik sekitar 10 sampai 25 persen. Jadi selesai kita operasi (tumor otak) satu pasien nanti muncul 2-3 pasien lagi," jelas dokter ahli bedah syaraf RSUD Dr Soetomo ini saat ditemui Basra usai pengukuhan guru besar luar negeri atau Adjunct Professor Department of Neurosurgery FK Unair Prof. Rob J.M.Groen,MD,Phd dari Universitas Medical Center Groningen Belanda, (21/1).
"Mungkin kasusnya makin banyak juga karena adanya perubahan cuaca, kemudian juga perubahan gaya hidup, pola makan, kemudian lingkungan. Itu sangat berpengaruh. Sekarang banyak kasus (tumor otak) terdeteksi karena teknologi yang makin maju, ada MRI, CT Scan," sambungnya.
Wihasto menuturkan sepanjang 2023 RSUD Dr Soetomo telah melakukan tindakan operasi pada lebih dari 300 pasien tumor otak.
ADVERTISEMENT
"Yang terdeteksi akhir 2023 kemarin masih menunggu untuk operasi. Kita harus mendahulukan yang emergency, yang sudah mengancam organ lainnya," tukasnya.
Tumor otak adalah penyakit yang timbul akibat tumbuhnya jaringan abnormal di otak. Tergantung jenisnya, tumor otak ada yang bersifat jinak maupun ganas.
Wihasto mengungkapkan, tumor otak dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada tiap pasien. Tetapi salah satu ciri umum tumor otak adalah adanya sakit kepala yang berkepanjangan. Sakit kepala ini cenderung memburuk ketika baru bangun tidur, batuk, bersin, atau mengubah posisi kepala, dan tidak membaik dengan obat antinyeri yang dijual bebas.
"Gejala awal pasti nyeri kepala. Nyeri kepala yang menetap dan makin progresif. Jadi bukan nyeri kepala yang 3 hari hilang kemudian muncul lagi. Tapi nyeri kepala yang terus menerus dan makin lama makin berat. Kemudian muncul gejala-gejala lain seperti gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, hingga gangguan alat gerak," terangnya.
ADVERTISEMENT
Tumor otak sendiri memiliki beberapa modalitas pengobatan, mulai dari kemoterapi, radioterapi, dan operasi atau tindakan pembedahan.
"Tentunya pengobatan yang dilakukan akan melihat kondisi pasien, karena setiap pasien datang dengan kondisi yang berbeda-beda," tandasnya.