Konten Media Partner

Kata Kriminolog Tentang Hukuman yang Adil Tersangka Anak di Kasus Pembunuhan

10 Mei 2023 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Belakangan, kasus kejahatan dengan pelaku anak-anak di bawah umur masih marak terjadi. Di Surabaya misalnya, tewasnya Nurdiyana, siswi SMP yang jenazahnya ditemukan di gudang peluru mengejutkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Yang lebih miris, remaja 14 tahun tersebut diduga dibunuh oleh teman dekatnya Y dan N yang sama-sama masih pelajar.
Lantas, hukuman apa yang tepat diberikan bagi anak-anak sebagai pelaku kejahatan?
Menjawab hal itu, kriminolog dari Universitas Surabaya (Ubaya) Dr. Elfina L. Sahetapy, S.H., LL.M mengatakan, dari aspek sistem peradilan anak, mana kala korban atau pelaku adalah anak, keduanya harus tetap dilindungi, karena mereka masih anak-anak.
"Sehingga apa pun yang terjadi pada dia, perbuatan apa pun yang dia lakukan, Undang-undang tetap harus melindungi. Beda dengan orang dewasa," kata Ina pada Basra, Rabu (10/5).
Dalam kasus ini, Ina menyebut jika Bapas sebagai balai kemasyarakatan harus mencari tahu kronologis kehidupan atau penelitian kemasyarakatan dari pelaku Y seperti apa.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penelitian kemasyarakatan tersebut sangat penting untuk mengetahui siapa Y ini, apa yang sudah dilakukan dia, bagaimana keluarganya, bagaimana dia di sekolah, dan lain-lain.
"Nah penelitian ini (penelitian kemasyarakatan) akan menyimpulkan suatu dugaan kenapa Y punya pemikiran menghabisi korban. Penelitian Ini penting juga untuk menghindari anak dari adanya interogasi. Karena di PPPA, polisi harus melakukan penyelidikan tapi tidak boleh menginterogasi seperti orang dewasa," ungkapnya.
"Ini yang akan jadi bahan untuk polisi melihat kasus ini dari kacamata perlindungan anak dan hakim nanti di dalam memutuskan pidana apa yang terbaik untuk pelaku seperti apa," tambahnya.
Guna mencegah anak menjadi pelaku atau korban kejahatan, orang tua harus bisa lebih waspada terhadap lingkungan pergaulan anak.
ADVERTISEMENT
"Saya kira, orang tua sekarang harus waspada. Bagaimana pun di luar sana adalah lingkungan berbahaya, Karena kita tidak pernah tahu siapa orang-orang yang ada di dekat anak kita," kata Ina.
Ina juga menuturkan, jika orang tua harus bijaksana, lebih terbuka pada anak, dan menasihati anak dengan cara kekinian.
"Memang anak-anak sekarang agak sulit diberi tahu. Itu membuat mereka memberontak. Tapi kalau diajak bicara, ajak mereka bicara seperti teman, dia akan bercerita. Orang tua bisa jadi teman curhat dan kita bisa menasihati dengan cara kekinian. Itu perlu dilakukan orang tua," tuturnya.
Menurut Ina, komunikasi dengan anak harus tetap dibangun oleh orang tua supaya anak tidak menjauh dan mau terbuka dengan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Komunikasi tidak boleh berhenti, dengan membangun komunikasi yang baik anak juga akan terbuka dan menganggap orang tua sebagai tempat curhat yang tepat," tukasnya.