Kata Pakar Soal SMP di Surabaya Terapkan Jam Tidur Siang di Sekolah

Tangkapan layar siswi SMP di Surabaya sedang tidur siang bersama di sekolah.

Sebuah SMP di Surabaya viral di media sosial karena menerapkan uji coba program tidur siang bagi seluruh siswa-siswinya. Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Achmad Hidayatullah Ph.D memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

“Pertama, saya pikir itu merupakan langkah yang baik dari sekolah, dengan catatan tidak mengganggu jam sekolah,” ujar Dayat, dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (23/1).

Menurut Dayat, banyak sekolah di luar negeri yang telah menerapkan kebijakan tidur siang bagi siswa, tetapi sekolah-sekolah tersebut biasanya bentuknya full day school.

“Biasanya kalau sekolah menggunakan full days school, mereka masuk jam 8 dan jam pulang sekolah antara jam 4-5 sore. Siang mereka ada waktu jam tidur,” ujar Dayat lagi.

Kedua, menurut Dayat kebijakan yang baik perlu memiliki landasan epistemologis yang kuat, misalkan bukti empiris dan rasio. Untuk tidur siang teratur di sekolah, sudah banyak bukti empirisnya bahwa itu bagus untuk dilakukan. Ada bukti empiris menyebutkan bahwa tidur siang sangat memiliki hubungan positif dengan kebahagiaan, ketekunan, dan ketekunan serta prestasi akademik.

Ia mencontohkan riset yang dilakukan oleh Jianghong Liu dari Universitas Pennsylvania tahun 2019 yang menemukan bahwa tidur siang secara teratur membuat kemampuan kognitif siswa lebih baik dan emosinya lebih stabil.

“Karena di situ ada jeda bagi siswa untuk beristirahat berkualitas melalui tidur siang, sehingga mereka terasa lebih segar saat bangun tidur,” imbuhnya.

Sedangkan penelitian eksperimen yang dilakukan oleh penelitian dari Universitas Hongkong tahun 2018 juga menemukan bahwa siswa yang mendapatkan kesempatan tidur siang teratur di sekolah memiliki kemampuan memori yang lebih baik ketimbang siswa yang tidak tidur siang.

“Selain itu dalam penelitian tersebut disebutkan, mereka yang tidur siang teratur memiliki kemampuan mengingat cerita dan kemampuan mengingat pasangan kata dalam bahasa,” terangnya.

Ketiga, kebijakan tidur siang yang dilakukan oleh sekolah ini memiliki justifikasi epistemologis yang kuat karena ada pembuktian saintifik terkait manfaatnya.

“Yang terpenting perlu ada catatan bagi sekolah yang menerapkan ini, misalkan ketersediaan tempat tidur yang nyaman dan pengendalian waktu perlu menjadi pertimbangan,” pungkasnya.