Kata Psikolog Tentang Pangeran George yang Mengambil Kelas Balet

Konten Media Partner
26 Agustus 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balet. Gambar oleh WikimediaImages dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balet. Gambar oleh WikimediaImages dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu sempat ramai berita tentang presenter televisi Amerika Serikat yang memberi komentar bernada ejekan terkait kelas balet yang diambil Pangeran George, anak Pangeran William dan Kate Middleton.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Instagram-nya, presenter program Good Morning America, Lara Spencer, mengunggah permintaan maaf pada Sabtu 24 Agustus lalu. Presenter program Good Morning America di saluran ABC itu menyatakan, "Secara tulus saya meminta maaf atas komentar sensitif yang saya ucapkan kemarin. Balet atau hal lain yang ingin dikembangkan, aku bilang, LAKUKAN SAJA. Aku sangat percaya kalau kita bebas mengejar mimpi-mimpi kita," tulis Lara dalam caption.
Kejadian ini bermula saat Lara memandu acara Good Morning America dan menampilkan berita Pangeran George mengambil beberapa kegiatan di sekolahnya St Thomas di Battersea, London, Inggris.
"Calon Raja Inggris akan mengambil pelajaran agama, program komputer, dan balet," ucap Lara sambil menahan tawa yang kemudian diikuti gelak tawa penonton di studio. Reaksi Lara ini kemudian memancing banyak respon yang mayoritas menyayangkan ejekan Lara pada Pangeran George.
ADVERTISEMENT
Basra akhirnya mewawancara seorang psikolog tentang kegiatan-kegiatan anak yang dianggap berlawanan dengan gendernya. Misalnya saja, anak perempuan yang lebih senang saat balap mobil, atau anak laki-laki yang lebih suka memasak atau menari.
Widji Lestari, Psikolog dan Kepala KB-TK Az Zahrah. Foto : Dok. Pribadi
Menurut Widji Lestari, M.Psi, psikolog di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga DP5A Surabaya) sekaligus Kepala KB-TK Az Zahrah, anak laki-laki wajar saja menyukai kegiatan seperti menari atau memasak asal figur ayah tidak boleh hilang.
"Ayah adalah sosok yang mencontohkah sikap mandiri, tegas, dan berani ambil keputusan. Inilah sikap-sikap yang dibutuhkan anak-anak dalam tumbuh kembang. Boleh saja suka memasak atau menari, tapi anak harus terus diajak komunikasi, diarahkan, dan dibimbing supaya tidak lepas secara emosional dan mengalami kebingungan," kata Widji pada Basra (26/8).
ADVERTISEMENT
Selama orang tua memberi penjagaan, stimulasi, dan arahan tepat justru bisa mengembangkan potensi anaknya. Widji mencontohkan anak laki-laki yang tertarik di bidang masak bisa diajarkan kemandirian membuat menu-menu sederhana. Sehingga saat berjauhan dengan orang tuanya anak punya jiwa survival yang baik.
Begitu juga kalau anak laki-laki senang menari. Orang tua bisa memberi pilihan jenis - jenis tarian yang bercerita tentang sikap patriotik yang bisa menginspirasi si anak. Dengan begitu, anak tak hanya belajar tentang kesenian saja tapi juga melatih sikap gentleman dalam dirinya.
Reporter : Windy Goestiana