Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Kedelai Makin Mahal, Perajin Tempe di Surabaya Bikin Tempe Mi
5 Juni 2021 8:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Tempe berbahan mi, kreasi Jarwo Susanto, perajin tempe asal Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1622855986/hyh0mxufcjgnr3oaqlr7.jpg)
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga kedelai impor di dalam negeri cukup meresahkan para perajin tempe dan tahu. Salah satunya Jarwo Susanto. Bahkan Jarwo harus memutar otak agar usahanya tak gulung tikar sebagai imbas kenaikan harga kedelai impor.
ADVERTISEMENT
Perajin tempe yang tinggal di kawasan Putat Jaya, Surabaya, ini mulai mencoba alternatif bahan lain untuk membuat tempe. Atas saran dari mahasiswa yang biasa berkunjung ke kediamannya, Jarwo pun mencoba membuat tempe berbahan mi.
"Adik-adik mahasiswa yang biasa kesini ngasih saran untuk bikin tempe dari mi. Katanya selain lebih hemat juga bahannya banyak tersedia di pasaran," ujar Jarwo kepada Basra, Sabtu (5/6).
Sejak tiga hari yang lalu Jarwo pun mulai mencoba membuat tempe berbahan mi. Adapun tekniknya dikatakan Jarwo tak berbeda jauh dengan membuat tempe dari kedelai.
"Minya direbus dulu, terus ditiriskan. Kalau sudah dingin baru mie diragi sama seperti peragian kedelai untuk membuat tempe," jelasnya.
Jarwo mengakui, membuat tempe berbahan dasar mi lebih hemat air karena tidak melalui proses pencucian seperti halnya mencuci kedelai. Selain itu, tenaga yang dikeluarkan juga tak sebesar seperti saat membuat tempe dari kedelai.
ADVERTISEMENT
"Kalau bikin tempe dari kedelai kan nyucinya harus nggetu (ngoyo) dan butuh banyak air. Tapi kalau mi malah sebaliknya," imbuhnya.
Hasilnya, tempe mi yang dibuat Jarwo memiliki cita rasa gurih saat digoreng dan tak kalah nikmat dengan tempe berbahan kedelai.
Untuk harga, Jarwo mematok harga tempe mi tak berbeda jauh dengan tempe kedelai, yakni Rp1.000 per bungkus. Namun Jarwo mengungkapkan jika saat ini masih membuat tempe mi berdasarkan permintaan.
"Belum bikin stok tempe mi, kalau ada yang order baru saya bikinkan," tukasnya.
Jarwo pun gencar mempromosikan tempe mi buatannya melalui akun media sosial miliknya maupun dari mulut ke mulut kepada orang yang membeli tempe kedelainya.
"Saya infokan ke pembeli tempe kedelai saya kalau sekarang saya juga bikin tempe mi dan Alhamdulillah mereka antusias, penasaran katanya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini Jarwo mampu menghabiskan 5 kilogram mi untuk membuat tempe. Harga mi diakui Jarwo lebih murah ketimbang harga kedelai yang kini melambung tinggi.
"Seperempat kilo mi harganya sekitar dua ribu sampai dua ribu lima ratus. Itu sudah jadi banyak kalau dibikin tempe. Kalau kedelai kan sekarang harganya sebelas ribu per kilo padahal biasanya cuma tujuh ribu per kilonya," ungkap Jarwo.
Kenaikan harga kedelai kali ini diakui Jarwo jauh lebih tinggi dibanding awal tahun lalu yang hanya Rp9.900 per kilonya. Namun kali ini harga kedelai sudah menyentuh Rp11.000 per kilo.
Harga kedelai tersebut, lanjut Jarwo, diprediksi masih akan terus naik. Tak ingin usaha tempe yang telah susah payah dirintisnya harus gulung tikar di tengah ketidakpastian merangkaknya harga kedelai, Jarwo pun berinovasi membuat tempe berbahan dasar mi.
ADVERTISEMENT
"Saya baca berita teman-teman perajin tempe di daerah lain banyak yang gulung tikar karena harga kedelai terus naik. Nah kan takut juga kalau sampai saya ikutan gulung tikar," tukasnya.
Meski berinovasi dengan membuat tempe berbahan mi, namun Jarwo mengaku masih tetap memproduksi tempe kedelai seperti biasanya yakni 25 kilogram kedelai setiap harinya.
"Masih bikin tempe kedelai, masih seperti biasa, 25 kilo setiap hari. Harga jualnya juga tidak saya naikkan, masih seribu per bungkusnya," imbuhnya.
Jarwo berharap harga kedelai bisa kembali normal mengingat ada banyak orang yang menggantungkan nasib dengan berjualan tempe.
Sementara itu, dilansir dari laman Lagizi, kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang merupakan sumber protein nabati dan mengandung lemak tak jenuh seperti asam linolenat serta asam lemak omega 3.
ADVERTISEMENT
Kedelai menjadi bahan dasar beberapa makanan seperti susu kedelai, tepung kedelai, kecap, tauco, tahu, dan tempe.