Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kegiatan Tari Remo Massal Diprotes, Dispendik Surabaya: Saya Minta Maaf
15 Desember 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kegiatan pemecahan rekor MURI menari Remo secara massal yang melibatkan sekitar 65 ribu pelajar SD hingga SMP se-Surabaya mendapatkan protes dari wali murid.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, tak sedikit wali murid yang merasa terbebani bahkan harus mengeluarkan uang untuk mencari perlengkapan seperti udeng, sampur, hingga gongseng guna memenuhi kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, meminta maaf atas adanya kejadian itu.
Yusuf mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan evaluasi dan mengeluarkan surat edaran (SE) kepada sekolah-sekolah agar tidak membebani wali murid.
“Saya memohon maaf kepada orang tua siswa, makanya kemarin sudah saya evaluasi terkait mekanisme dan teknisnya sebelum hari pelaksanaan. Sehingga, mana yang menjadi kendala, itu nanti tidak lagi menyulitkan orang tua siswa,” kata Yusuf, Kamis (15/12).
Melalui surat edaran yang telah dikeluarkan, Yusuf mengungkapkan, para peserta tidak harus mengenakan pakaian selayaknya penari remo. Ia meminta para peserta untuk berkreasi sekreatif mungkin, namun tetap seragam.
ADVERTISEMENT
"Kita mencari solusi yang terbaik untuk anak-anak kita semua. Kemarin kita evaluasi. Mereka bisa kreatif, karena itu kan bagian dari pelajar Pancasila juga. Bagaimana anak-anak kreatif memanfaatkan keseragaman, yang tidak biasa atau tidak sama menjadi kebersamaan," ungkapnya.
"Terkait seragam tadi sudah saya sampaikan evaluasi, kita pakai seragam olahraga. Untuk udeng misal enggak ada, kita bisa latih anak-anak dengan pola yang kritis. Kalau udeng enggak ada, akhirnya ada yang usul bisa pakai hasduk," tambahnya.
Dengan adanya imbauan tersebut, Yusuf berharap kegiatan dapat berjalan dengan baik. Karena tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mengajak generasi muda menanamkan nilai-nilai budaya, mengenalkan tempat bersejarah, serta mengasah karakter anak.
Diketahui, kegiatan pemecahan rekor MURI ini akan berlangsung pada Minggu, 18 Desember 2022 di beberapa titik di Kota Pahlawan. Misalnya saja di Jembatan Suroboyo, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jembatan Merah, Taman Bungkul, hingga di halaman sekolah SD dan SMP se-Surabaya.
ADVERTISEMENT