Konten Media Partner

Kembali Lantik Prof Bus Jadi Dekan FK, Ini Pesan Rektor Unair

11 Juli 2024 8:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan kembali Prof Bus sebagai Dekan FK Unair. Foto: Humas Unair
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan kembali Prof Bus sebagai Dekan FK Unair. Foto: Humas Unair
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak kembali melantik Prof Dr Budi Santoso dr SpOG Subsp FER menjadi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Pelantikan dilakukan pada Rabu (10/7) bersamaan dengan pelantikan Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam pelantikan tersebut, Prof Nasih mengatakan bahwa jabatan dekan atau wakil dekan menjadi tugas tambahan bagi dosen. Meski mendapat tugas tambahan, ia berharap pimpinan fakultas yang dilantik tidak melupakan tugas utamanya sebagai akademisi.
“Menjadi dekan atau wakil dekan adalah tugas tambahan yang diberikan rektor. Tugas tambahan ini bukan pekerjaan utama seorang akademisi, jadi jangan sampai tugas tambahan mengalahkan tugas utama,” kata Prof Nasih, dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (11/7).
Prof Nasih turut menerangkan bahwa dekan atau wakil dekan bukan merupakan jabatan akademik. “Kalau profesor atau guru besar itu baru jabatan akademik,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, jabatan fungsional seorang akademisi telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013. Pasal 1 pada peraturan ini telah menerangkan secara jelas bahwa guru besar atau profesor merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang mengajar di perguruan tinggi. Sementara Pasal 6 ayat 2 telah menjelaskan bahwa jabatan akademik dosen dari terendah hingga tertinggi terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Prof Budi Santoso atau yang kerap disapa Prof Bus akhirnya bisa bernapas lega setelah kembali menjabat sebagai Dekan FK Unair, setelah sebelumnya harus melalui drama pencopotan.
“Setelah melalui proses itu, kita menemukan suatu titik temu yang baik. Alhamdulillah banyak pihak mulai dari masyarakat, dokter, warga Unair, hingga alumni mengapresiasi jalan tengah ini,” ujar Prof Bus.
Tak lupa, Prof Bus memberikan apresiasinya terhadap sikap Rektor Unair dalam menanggapi permasalahan yang terjadi.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada Pak Rektor, luar biasa kebesaran jiwa beliau, sekaligus kesabarannya hingga akhirnya mencapai solusi yang baik,” tukasnya.
Prof Bus turut mengajak seluruh komponen untuk membuka lembaran baru. Ia berharap dengan lembaran baru ini seluruh komponen dapat bersatu dalam membangun Unair bersama.
ADVERTISEMENT
“Sekarang posisi Unair sudah berada pada 308 dunia, ini tentu memacu kami berada pada posisi yang lebih baik lagi. Mencapai tujuan ini kita semua harus berfokus bekerja bersama dan berkolaborasi,” tandasnya.