Konten Media Partner

Kenali Penyebab Gangguan Pendengaran pada Anak

31 Januari 2025 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telinga anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Telinga anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Fungsi utama dari telinga adalah untuk menerima suara dan mengubah sinyal agar dapat dipahami oleh otak. Telinga sendiri memiliki tiga bagian, yakni bagian luar, tengah, dan dalam. Jika salah satu bagian mengalami cedera, organ pendengaran akan mengalami gangguan.
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dr. Rizka Dany Afina, Sp.T.H.T.B.K.L mengungkapkan, gangguan pendengaran bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Berdasarkan penyebabnya, gangguan pendengaran memiliki beberapa tipe, yaitu tipe saraf, tipe konduksi, dan tipe campuran.
"Pada gangguan pendengaran tipe saraf, ini bisa terjadi karena adanya disfungsi saraf pendengaran bagian dalam atau koklea," ujarnya, Jumat (31/1).
“Gangguan pendengaran tipe saraf ini bisa terjadi pada anak yaitu berupa gangguan pendengaran kongenital atau bawaan yang dapat disebabkan karena adanya gangguan dalam masa pembentukan organ pendengaran pada saat ibu mengandung usia kehamilan 4-5 minggu. Misalnya ibu mengalami infeksi karena virus, atau ibu mengalami demam tinggi, bisa disertai adanya bintil merah pada kulit atau ibu terdiagnosis penyakit rubella tau toksoplasma,” jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Rizka juga menuturkan beberapa penyebab lain gangguan pendengaran yang sering dialami oleh orang dewasa dan juga anak-anak yaitu akibat sumbatan serumen atau kotoran telinga.
“Pada kondisi tersebut gangguan pendengaran terjadi secara konduktif yaitu terdapat hambatan pengantaran bunyi dari liang telinga ke telinga bagian tengah," tuturnya.
Kondisi lainnya yang sering terjadi karena ada kebiasaan mengorek telinga yang dapat menyebabkan bengkak pada liang telinga sehingga telinga juga tersumbat dan dapat terasa nyeri juga bisa keluar cairan sehingga pendengaran juga terganggu.
”Untuk menghindari hal tersebur sebaiknya tidak mengorek-ngorek telinga dan juga rutin memeriksakan telinga ke dokter setiap 6 bulan sekali untuk dibersihkan," tukasnya.
Gangguan pendengaran juga dapat terjadi pada orang yang sering mendengarkan musik menggunakan earphone karena mengganggu organ dalam dan saraf pendengaran yaitu terjadi ketulian akibat bising karena terpapar bunyi yang keras begitu juga pada pekerja yang sering terpapar dengan suara bising.
ADVERTISEMENT
Penurunan pendengaran juga dapat terjadi pada lanjut usia, hal ini terjadi karena adanya penurunan fungsi saraf pendengaran. Kondisi ini biasa disebut dengan Presbikusis. Jika kondisinya sudah sangat mengganggu, bisa menggunakan alat bantu dengar.
“Tentunya harus dilakukan pemeriksaan dulu oleh dokter dan pemeriksaan pendengaran sehingga alat bantu dengar yang digunakan nantinya terasa nyaman karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien,” tandasnya.