Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kenalkan, Gitanjali Rao, Ilmuwan Remaja yang Jadi 'Kid of The Year 2020'
5 Desember 2020 6:28 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak 92 tahun lalu majalah TIME rutin memberikan penghargaan 'Person of The Year' untuk seseorang yang memiliki dedikasi dan pencapaian luarbiasa. Pada 2019, aktivis lingkungan Greta Thunberg menjadi remaja pertama yang meraih penghargaan Person of The Year dan menjadi satu-satunya orang di bawah usia 25 tahun yang mendapatkannya.
ADVERTISEMENT
Semalam (4/12) waktu Indonesia, TIME mengumumkan nama Gitanjali Rao, sebagai peraih penghargaan 'Kid of The Year 2020'. Ajang ini merupakan yang pertama dan akan menjadi barometer pencarian sosok pemimpin di generasi muda Amerika yang akan datang.
Salah satu alasan TIME mengadakan ajang 'Kid of The Year' menurut Andrea Delbanco, editor TIME for Kids, karena anak-anak adalah agen perubahan yang menyenangkan, mudah diakses, dan sangat berdampak.
Ada lima ribu anak Amerika usia 8-16 tahun yang ikut serta dalam seleksi Kid of The Year 2020. Namun, dalam babak final hanya ada 5 anak lolos. Kelima finalis itu adalah Tyler Gordon (14), Jordan Reeves (14), Ballen Woodard (10), Ian McKenna (16) dari Austin, dan Gitanjali Rao (15).
ADVERTISEMENT
Kelima finalis menawarkan inovasi menarik untuk mengatasi masalah krisis pangan, lalu inovasi permainan untuk anak berkebutuhan khusus, dan masih banyak lagi.
Di antara peserta yang lain, Gitanjali Rao ternyata tampil stand out dengan banyak kontribusi yang dia berikan untuk lingkungan maupun anak-anak. Melalui wawancaranya bersama Angelina Jolie, Rao menjelaskan penemuannya untuk mengatasi masalah kontaminasi air, adiksi opioid (di antaranya morfin), dan cyberbullying.
Pada 2017 Rao memenangkan 3M Young Scientist 2017 karena inovasinya menciptakan alat pendeteksi kandungan timbal di dalam air. Saat itu, Rao terinspirasi krisis air di Kota Flint, Michigan, Amerika. Ia pun menciptakan alat portabel bernama Tethys yang terbuat dari karbon nanotube. Menurutnya, resistensi karbon nanotube bisa berubah bila terpapar senyawa timbal. Rao mengaku mengetahui fungsi karbon nanotube saat membaca situs web Massachusetts Institute of Technology.
Selain itu, Rao juga pernah membuat software untuk mendeteksi kata dan kalimat yang mengarah ke cyberbullying. Alat ini bisa memberi tahu anak kalau ada pesan teks mereka yang bernada kasar dan melecehkan si penerima pesan. Sehingga, anak-anak bisa menggunakan pilihan kata yang lebih sopan.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, Rao juga memenangkan Top Health Pillar Award di TCS Ignite Innovation Student Challenge 2019 berkat inovasi alat pendeteksi kandungan zat adiktif (opioid) di dalam tubuh. Dengan menganalisis kandungan protein di cairan tubuh, bisa diketahui tingkat kecanduan seseorang dan membantu menentukan terapi yang dibutuhkan.
Tak hanya itu, siswa yang masih bersekolah di STEM School Highlands Ranch ini juga sedang mengerjakan alat pendeteksi mikroorganisme berbahaya di air seperti parasit.
Dalam wawancaranya bersama Angelina Jolie, Rao mengaku senang membuat penelitian dan inovasi karena dia ingin membantu kehidupan orang lain.
"Ini golku (tujuan) setiap hari. Aku tidak hanya ingin membuat teknologi yang bisa menyelesaikan permasalahan dunia, tapi juga mengajak orang untuk melakukan hal yang sama. Kalau aku bisa melakukannya, kamu juga bisa, semua orang juga bisa," kata Rao.
ADVERTISEMENT