Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kerap Diremehkan, Penjual Karak Asal Pasuruan Ini Buktikan Diri Bisa Naik Haji
16 Juni 2022 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Jika Allah SWT sudah berkehendak maka tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Demikian yang dialami Moh. Ilyas, jemaah haji yang tergabung dalam kloter 17 dari Kab. Pasuruan yang berprofesi sebagai penjual karak. Karak adalah nasi sisa yang dikeringkan kemudian dijadikan kerupuk.
ADVERTISEMENT
"Saya ini kalau di kampung saya dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Dari usia 4 tahun saya sudah ditinggalkan bapak," kenang Ilyas mengawali kisahnya, Kamis (16/6).
Ilyas lantas melanjutkan ceritanya, dimana dia memulai usaha jual beli karak pada tahun 1995.
"Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga 500 rupiah per kilo. Lalu saya jual kembali seharga 1.000 rupiah per kilo," terang pria berusia 48 tahun ini. Ia berjualan karak dengan mengayuh sepeda ontel bututnya.
Menurutnya dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak.
"Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," terang pria bersuara merdu ini.
ADVERTISEMENT
Dari keahliannya bernyanyi lagu-lagu islami dan dakwah, Ilyas bisa memperoleh penghasilan tambahan.
"Meskipun saat itu uang saya tidak banyak dan belum cukup untuk mendaftar haji, tapi saya pingin sekali untuk naik haji," tukasnya.
Kemudian di tahun 2011, dia memberanikan diri untuk mendaftar haji lewat dana talangan.
"Modal saya untuk daftar haji cuma 5 juta rupiah. Mana cukup uang segitu. Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan. Meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," terangnya.
Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak keliling selama ini, dia bisa berangkat haji.
"Insya Allah setelah pulang hajipun, saya tetap jual karak," tegasnya