Keren, Masjid Al Akbar Surabaya Olah Limbah Hewan Kurban Jadi Pupuk Kompos

Humas MAS Helmy M Noor (baju putih) menunjukkan proses pembuatan pupuk kompos dari limbah hewan kurban. Foto-foto: Humas MAS

Panitia Kurban Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) mengolah limbah dari penyembelihan hewan kurban menjadi kompos untuk tanaman.

"Proses pengolahan limbah dan sekaligus memasak jeroan hewan kurban itu dilakukan di area komposter MAS seluas 16m x 16m" kata Humas MAS Helmy M Noor di Surabaya, saat dihubungi Basra, Minggu (2/7) malam.

Helmy melanjutkan, khusus liang yang digunakan sebagai komposter berukuran 3 x 3 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Limbah-limbah hewan kurban itu pun langsung dimasukkan ke dalam liang tersebut.

"Kami juga mencampurkan limbah itu dengan daun-daunan sampah tanaman yang ada di halaman masjid. Estimasi menjadi kompos sekitar 6 bulan," imbuhnya.

Jeroan hewan kurban yang dimasak sebelum dibagikan.

Menurut Helmy, setelah menjadi kompos dalam kemasan, selain untuk menyuburkan tanaman di kawasan Masjid Al Akbar, juga diberikan kepada jemaah yang membutuhkan secara cuma-cuma alias gratis.

Sedangkan jeroan hewan kurban, setelah dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air mengalir 3 kali lalu dimasak setengah matang dalam 3 dandang ukuran besar. Setelah itu baru dibagi kepada penerima kurban dalam kemasan 1,5 kg bersama daging dan tulang.

"Jadi, kami dari Al Akbar melakukan pelayanan yang bersifat one top service yang bebas pencemaran lingkungan (apalagi mencemari sungai) dan justru bermanfaat untuk masyarakat, termasuk jeroan yang sudah dibersihkan dan dimasak setengah matang itu," jelasnya.

Saat Idul Adha, Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS menerima sapi kurban dari Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, dan jemaah yang disembelih H+1 Idul Adha.