Keren, Sabun Kertas Anti COVID-19 Ini Dibuat dari Kunyit dan Jambu Biji

Konten Media Partner
24 Mei 2021 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keren, Sabun Kertas Anti COVID-19 Ini Dibuat dari Kunyit dan Jambu Biji
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mencuci tangan dengan sabun menjadi salah satu protokol kesehatan 5M yang wajib dilakukan di masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Bahkan tempat-tempat umum seperti mal hingga pasar telah menyiapkan tempat cuci tangan dan mewajibkan bagi setiap pengunjung untuk membersihkan tangannya.
Sayangnya, penggunaan sabun batang yang disediakan untuk mencuci tangan dinilai kurang efisien sebab permukaannya telah terkena air dan menimbulkan lendir. Begitupun pada sabun cair yang dinilai kurang praktis karena tutup produknya rentan bocor.
Berlatar belakang hal itu, Desi Rahmadhani dan Yolandha Sephiani Nurhafifah mencetuskan ide membuat sabun kertas dengan kombinasi ektrak kunyit dan jambu biji.
Yolandha mengatakan, sabun yang dikomersialisasi saat ini memiliki kelemahan yang menyulitkan masyarakat. Selain tidak efisien juga kurang aman jika digunakan bergantian karena bisa saja menjadi rantai penyebaran baru terutama pada sabun batang.
"Oleh karena itu, dari dua bahan ekstrak kunyit dan jambu biji itulah kami tawarkan produk Bubun Wash,” kata Yolandha ketika dihubungi Basra, Senin (24/5)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair ini menjelaskan bahwa bahan dari ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) diuji memiliki senyawa kuersetin dan kaemferol yang berpotensi menjadi inhibitor plasma glikoprotein dari Sars-CoV-2.
Sedangkan pada ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) diklaim memberi warna dan aroma relaksasi yang menenangkan serta memiliki senyawa kurkumin yang mampu membentuk ikatan bersama plasma glikoprotein dari reseptor enzim pengubah angiotensin.
"Dengan kombinasi dua bahan ini teruji memiliki potensi menghambat kinerja virus COVID-19," tambahnya.
Terkat cara pembuatannya, Yolandha menjelaskan daun jambu biji yang sudah tua mulanya dicuci dan dijemur hingga mengering. Setelah itu, daun diblender sampai berubah menjadi serbuk halus.
Langkah selanjutnya, serbuk dimaserasi melalui perendaman pada etanol 96 persen selama beberapa waktu. Lalu, bahan tesebut disaring dan dievaporasi menggunakan suhu tertentu untuk memisahkan etanol dengan esktrak.
ADVERTISEMENT
Proses selanjutnya yaitu kunyit dikupas, lalu dicuci dan diparut. Kemudian ditambahkan akuades untuk disaring guna memperoleh ekstrak.
"Selanjutnya KOH (Kalium Hidroksida) dan VCO (virgin coconut oil) dipanaskan hingga 75°C, kemudian dihomogenisasi bersama bahan lain. Lalu, campuran bahan tersebut didinginkan untuk selanjutnya ditambahkan coco-DEA," jelasnya.
Setelah proses tersebut, ekstrak jambu biji dan kunyit dimasukkan dan menjadi sediaan sabun. Kemudiam sebagian sediaan tersebut dituang ke nampan untuk dicetak.
Setelah itu, dimasukkan ke dalam kertas larut air dan dituang lagi sisa sediaan sabun. Sabun dikeringkan, lalu dipotong berukuran 4 x 3 cm dan siap dikemas.
"Ke depan, ide ini akan kami teliti kembali dan dikembangkan untuk mendapatkan formulasi yang sesuai dan bisa bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berkat ide tersebut, keduanya berhasil meraih juara III dalam lomba Temu Ilmiah UKM Penalaran dan Penelitian se-Jawa Timur (TIUPPS) XVI yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Malang (Polinema).