Kericuhan di Pos Penyekatan Suramadu, Begini Kata Tokoh Madura di Surabaya

Konten Media Partner
19 Juni 2021 8:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar kericuhan yang terjadi di pos penyekatan Suramadu Jumat (18/6) dini hari.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar kericuhan yang terjadi di pos penyekatan Suramadu Jumat (18/6) dini hari.
ADVERTISEMENT
Beberapa Tokoh Madura yang tinggal di Kota Surabaya menyatakan prihatin dan menyesalkan terjadinya insiden di posko penyekatan Suramadu sisi Surabaya. Insiden itupun diketahui terjadi saat Jumat (18/6) dini hari dan videonya beredar luas di media sosial.
ADVERTISEMENT
Salah satunya seperti yang disampaikan Ketua Pemuda Pusura, Hoslih Abdullah. Pria yang akrab disapa Cak Dullah ini mengaku prihatin terhadap insiden yang terjadi di posko penyekatan Suramadu saat dini hari. Sebagai orang Madura yang merupakan warga Surabaya, dia berharap insiden itu ke depan tidak terjadi kembali.
"Kita juga sebagai warga Surabaya yang orang Madura, ya prihatin dengan kejadian itu dan sangat disesalkan terjadi seperti itu. Dan baru pertama ini rasanya di Indonesia, terjadi pengrusakan kayaknya kalau itu sesuai video yang beredar," kata Cak Dullah, Sabtu (19/6).
Bahkan, kata dia, insiden itu juga membuat prihatin masyarakat lain yang berada di Surabaya. Apalagi dari video yang beredar di media sosial itu, dia berpendapat bahwa terjadi pengrusakan saat dilakukan pemeriksaan di posko penyekatan Suramadu.
ADVERTISEMENT
"Sangat memprihatinkan, mudah-mudahan tidak terulang kembali. Kemudian, mungkin juga tenaga nakes yang di sana barangkali ditambah dan aparat keamanan juga, TNI Polri dan pihak berwenang. Kalau itu terjadi pengrusakan-pengrusakan kan sudah menunjukkan kriminalitas, harap bisa ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," ujar Cak Dullah.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Jenderal Madura Asli (MADAS), Sulaiman Darwis. Dalam pernyataannya, pihaknya mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya kericuhan di posko penyekatan Suramadu.
"Kami menyesalkan perbuatan saudara-saudara kita yang sudah membuat kericuhan di lokasi penyekatan Suramadu," kata Darwis.
Pihaknya pun mendorong kepolisian agar dapat mengusut tuntas orang-orang yang menjadi provokator dalam kericuhan itu. Sebab, dia menilai, bahwa kericuhan itu telah mengakibatkan kerusakan fasilitas dan ini termasuk dalam perbuatan melawan hukum.
ADVERTISEMENT
"Polisi wajib mengusut tuntas perbuat saudara-saudara yang menjadi provokator sehingga mengakibatkan perusakan fasilitas, baik bagaimana pun itu perbuatan melawan hukum," ujarnya.
Menurutnya, Wali Kota Surabaya tidak ada maksud tujuan mempersulit masyarakat melalui penyekatan di Suramadu. Dia menyebut, justru Wali Kota Surabaya yang dimintai tolong oleh Bupati Bangkalan agar membantu menanggulangi dan memutus mata rantai COVID-19 di Bangkalan, Madura.
"Wali Kota Surabaya tidak ada maksud mempersulit saudara-saudara kita. Justru wali kota hanya diminta oleh Bupati Bangkalan secara langsung untuk membantu dan mempercepat wabah COVID-19 agar kembali seperti semula Madura, khususnya Bangkalan sehat," terangnya.
Sementara itu, Ketua DPW Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Jawa Timur, Buchori Imron mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut dan khawatir dengan swab yang dilakukan di posko penyekatan Suramadu. Menurut dia, pemeriksaan itu semata-mata untuk melindungi warga baik yang ada di Madura maupun Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Ini Pemkot Surabaya menjaga masyarakat Surabaya termasuk yang keturunan Madura yang berdomisili di Surabaya, jangan sampai ketularan penyakit (COVID-19) yang sedang mengganas," kata Buchori Imron.
Oleh karenanya, kebijakan (penyekatan) ini seharusnya dapat dipahami oleh seluruh masyarakat. Dia pun berharap, masyarakat tidak hanya mengedepankan ego semata, namun kebersamaan lah yang seharusnya diutamakan. Terlebih, semua tokoh dan para Kiai sudah sepakat bahwa COVID-19 ini benar-benar ada dan menular.
"Semua tokoh sudah sepakat, kiai-kiai sudah sepakat paham, bahwa corona itu betul-betul ada, dan penyakit corona betul-betul menular dan mematikan. Makanya harus kita antisipasi bersama, jangan sampai saling menjatuhkan dan jangan sampai saling curiga satu sama yang lain," pungkasnya.