Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Kesaksian Warga Kalilom Surabaya yang Jadi Korban Keracunan Massal
1 Juli 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keracunan massal menimpa warga Kalilom Lor Gang Seruni II, Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya. Keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi olahan daging kurban pada Kamis (29/6) malam. Sejumlah warga yang menjadi korban harus dibawa ke sejumlah fasilitas kesehatan pada Jumat (30/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Salah satu korban keracunan massal, Rahmat, memilih dirawat di rumah. Ia mengaku merasakan sakit kepala, mual muntah hingga tulang terasa ngilu. Namun, saat ini kondisinya sudah mulai membaik setelah diberi obat oleh pihak Puskesmas.
"Saya makan banyak. Semua menu seperti sate, gule dan krengsengan saya makan. Istri dan anak saya juga makan tapi tidak banyak," ujarnya Sabtu (1/7).
"Setelah saya makan, besoknya kepala saya terasa pusing, mual, hingga diare dan tulang terasa ngilu. Tapi saya tidak ke Puskesmas, cuman pihak Puskesmas yang ke sini ngasih obat. Alhamdulillah sekarang sudah mendingan," tutur Rahmat.
Korban keracunan massal lainnya adalah keluarga Sami’is. Anak laki-lakinya yang berusia 14 tahun dan sang istri menjadi korban. Keduanya masih dalam perawatan di Puskesmas Tanah Kali Kedinding,
ADVERTISEMENT
“Malam itu setelah makan-makan ada jeda beberapa jam, tiba-tiba banyak yang mengeluhkan pusing dan mual. Anak dan istri saya termasuk korbannya dan sekarang dirawat di sini (Puskesmas Tanah Kali Kedinding),” jelas Sami’is.
Sami’is mengatakan setiap tahun warga kampung Kalilom Lor Indah Seruni II memiliki tadisi makan bersama saat Idul Adha. Ada tiga menu yang diolah untuk disantap warga satu kampung, yakni sate, gule, dan juga krengsengan.
“Tiap tahun kita punya tradisi makan-makan bersama satu kampung saat Idul Adha. Biasanya aman-aman saja, baru kali ini kena musibah. Ada tiga menu yang dimasak, sate, gule sama krengsengan. Harusnya empat menu, tetapi kikilnya belum sempat dimasak,” tukasnya.
Selain berada di Puskesmas, korban keracunan massal juga dirawat di Rumah Sakit dr. Soewandhie dan Rumah Sakit Unair.
ADVERTISEMENT