Konten Media Partner

Kesalahan Pakai Masker yang Masih Sering Terjadi

19 Agustus 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat gaya hidup semua orang berubah. Salah satunya adalah kewajiban memakai masker setiap kali beraktivitas keluar rumah atau bertemu dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Penggunaan masker ini bertujuan untuk melindungi diri dari risiko tertular dan menularkan virus ke orang lain.
Meski telah memasuki tahun kedua pandemi, nyatanya masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan dalam menggunakan masker.
Melihat hal itu, Diansanto Prayoga, S.KM., M.Kes., mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat agar penggunaan masker sebagai protokol kesehatan bisa bekerja dengan efektif.
Pertama, kita harus mengganti masker setiap empat jam sekali. Oleh karena itu, Dian mengingatkan setiap orang untuk selalu membawa masker cadangan di dalam tas ketika keluar rumah.
“Kelalaian yang sering dilakukan adalah memakai kembali masker yang sebelumnya sudah dipakai dengan alasan eman (sayang sekali) baru dipakai sekian menit atau satu jam. Walaupun baru dipakai sebentar, kita tidak tahu apakah lapisan luar masker itu sudah terpapar virus atau belum. Jadi, saya sarankan untuk selalu mengganti masker setelah keluar atau berada di keramaian,” jelasnya, Kamis (19/8).
ADVERTISEMENT
Hal kedua yang perlu diperhatikan menurut Dian adalah membeli masker medis yang sesuai dengan standar dan surat izin edar.
Tak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup memakai masker akhirnya membuat pasar saling bersaing untuk menjual masker dengan harga yang lebih murah namun tidak sesuai dengan standar.
Oleh itu, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ini memperingatkan untuk selalu ngecek label atau keterangan izin edar di setiap kemasan box masker sebelum membelinya.
Terkait dengan kegiatan olahraga, Dian menuturkan apabila olahraga dilakukan bersama orang lain maka pemakaian masker tetap perlu dilakukan. Akan tetapi, jika kita berolahraga sendirian dan tempatnya dirasa aman, maka kita boleh menurunkan masker.
“Yang dikhawatirkan itu ketika bersepeda ramai-ramai. Titik lengahnya ialah setelah muter-muter sepedaan biasanya kita akan berhenti sejenak ngumpul untuk makan bersama. Nah, ini yang harus hati-hati dan perlu diperhatikan keamanannya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tetap memakai masker ketika berbicara. Meskipun sudah saling percaya bahwa kondisi lawan bicara itu sehat, Dian mengungkapkan pemakaian masker tetap harus dilakukan untuk mengurangi risiko.
“Hal penting lainnya adalah jangan menggabungkan dua masker medis sekaligus karena masker medis tidak dirancang untuk digunakan secara bersamaan dua lapis. Gunakanlah masker medis sebagai lapisan dalam baru kemudian dilapisi masker kain di luarnya,” pungkasnya.