Konten Media Partner

KH Ulil Ungkap Tantangan Muslim di Zaman Digital, Seperti Apa?

14 April 2023 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an bertema 'Memahami Qur'an di Zaman Digital' yang digelar Unusa, Kamis (13/4) malam. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an bertema 'Memahami Qur'an di Zaman Digital' yang digelar Unusa, Kamis (13/4) malam. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini manusia hidup di zaman yang serba sulit, bukan sulit dari sisi perekonomian ataupun sulit secara politik. Zaman digital seperti sekarang ini merupakan zaman yang sulit bagi seseorang yang ingin mempertahankan keimanannya. Hal ini seperti diungkapkan KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
ADVERTISEMENT
"Kenapa demikian? Karena zaman digital ini merupakan zaman yang membuka memungkinkan semua orang untuk bertanya dan pertanyaan-pertanyaan itu terkadang di luar dugaan kita. Termasuk pertanyaan tentang agama yang kita peluk, yakni agama Islam," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara peringatan Nuzulul quran bertema 'Memahami quran di Zaman Digital' yang digelar Unusa, Kamis (13/4) malam.
"Dan juga terkait kitab suci kita, Al quran. Banyak pertanyaan yang muncul dari kalangan generasi sekarang," sambungnya.
KH Ulil mengungkapkan, menjadi seseorang yang beriman di zaman digital seperti sekarang bukanlah hal yang mudah.
"Hampir sebagian besar kehidupan manusia modern dibentuk dan dipengaruhi oleh platform yang bernama media sosial. (Medsos) itu menyita hampir sebagian besar waktu dari orang-orang modern," tuturnya.
ADVERTISEMENT
KH Ulil mengungkapkan, bagi mereka yang bergulat dengan media sosial akan berjumpa dengan hal-hal tidak terduga. Salah satunya adalah berhadapan dengan pertanyaan yang menyangkut agama Islam.
Pertanyaan tersebut bukan hanya sifatnya yang betul-betul bertanya, tapi pertanyaan yang terkadang memojokkan.
"Sekarang ini kita hidup di zaman yang mana paling dominan adalah sebuah kebudayaan yang berasal dari pengalaman bangsa lain, dalam hal ini bangsa barat. Salah satu ciri khas kebudayaan tersebut adalah kebudayaan yang mencurigai agama," tegasnya.
KH Ulil mengatakan tak hanya sekadar mencurigai agama, kebudayaan dari barat tersebut juga mengandung keraguan terhadap agama.
"Kebudayaan yang kritis terhadap agama. Dan kebudayaan semacam ini telah menyebar ke seluruh dunia melalui berbagai platform media. Dan ini yang patut diwaspadai," tandasnya.
ADVERTISEMENT