Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kisah Chamimah, Masih Aktif Mengajar di Usia 85 Tahun
25 November 2024 6:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Usianya sudah menginjak 85 tahun, namun Chamimah masih aktif mengajar di TK Masa Putra Bhakti Surabaya. Meski sudah tak bisa berjalan gesit, namun Chamimah masih mampu berjalan tanpa alat bantu. Bahkan saat mengajar Chamimah juga tak perlu memakai alat bantu baca atau kacamata.
ADVERTISEMENT
"Sekarang usai saya sudah 85 tahun, ada kacamata cuma jarang dipakai (ngajar) wong nggak bureng kok mata saya (mata saya masih bisa melihat jelas)," tutur nenek 2 cucu ini saat ditemui Basra, akhir pekan kemarin.
Chamimah mengaku sudah melakoni profesinya sebagai guru sejak tahun 1963. TK Masa Putra Bhakti menjadi tempat ia mengajar pertama kali hingga sekarang.
"Awal ngajar tahun 1963, ya di sini (TK Masa Putra Bhakti). Cuma dulu juga sempat ngajar SD di SD Banyu Urip 1," tutur Chamimah.
Ya, disela rutinitasnya sebagai guru TK, Chamimah juga mendedikasikan diri sebagai guru SD, tepatnya tahun 1977 hingga pensiun di tahun 2001.
Memasuki masa pensiun sebagai guru SD, Chamimah tak melepas pekerjaannya sebagai guru TK. Menyayangi anak-anak menjadi alasan utama Chamimah masih betah menjalani profesinya meski ia telah berusia lanjut.
ADVERTISEMENT
"Gimana ya, kalau kita sudah sayang sama anak-anak itu susah buat ninggalin. Jadi ya dilakoni saja sampai saya masih mampu berdiri," tegas ibu satu putri ini.
Keputusan Chamimah masih aktif mengajar didukung penuh keluarganya. Chamimah mengaku keluarga tak melarangnya untuk tetap mengajar karena larangan itu tak akan mempan baginya.
"Mereka (keluarga) nggak melarang karena saya juga enggak akan mau dilarang," ujarnya seraya terkekeh.
Dalam kesehariannya, Chamimah mengajar mulai pukul 7 hingga 10 pagi. Rutinitas ini dijalani Chamimah mulai hari Senin hingga Sabtu.
Untuk menuju ke sekolah, Chamimah setiap hari harus menempuh jarak sekitar 8 kilometer dari rumahnya yang terletak di kawasan Darmo Permai.
Naik ojek online menjadi pilihan Chamimah untuk berangkat dan pulang mengajar. Alasannya karena Chamimah tak ingin merepotkan keluarganya untuk antar jemput.
ADVERTISEMENT
"Naik gojek, pulang pergi setiap hari, supaya nggak merepotkan anak," tukasnya.