Kisah Dhani, Jadi Relawan di Cianjur Meski Baru Selesai Jalani Rawat Inap

Konten Media Partner
2 Desember 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Ramadhani Prakoso, pemuda 23 tahun asal Biltar, Jawa Timur.
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Ramadhani Prakoso, pemuda 23 tahun asal Biltar, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Gempa yang melanda Cianjur pada 21 November 2022 lalu mengundang banyak relawan yang datang untuk mengulurkan bantuan. Salah satunya Achmad Ramadhani Prakoso. Pemuda 23 tahun asal Blitar, Jawa Timur, ini tergerak menjadi relawan di Cianjur meski baru saja usai menjalani rawat inap di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Dua minggu keluar dari rumah sakit, saya langsung berangkat ke Cianjur bergabung bersama teman-teman relawan lainnya. Saya ada penyakit lambung dan harus menjalani rawat inap," ujar pria yang kerap disapa Dhani ini, saat dihubungi Basra, Jumat (2/12).
Kini sudah satu minggu lebih Dhani berada di Cianjur, tepatnya kampung Sirnagalih, salah satu lokasi terparah yang diguncang gempa.
Dhani bergabung bersama Lembaga Manajemen Infak (LMI), salah satu mitra Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim.
Bukan hal mudah bagi Dhani menjadi relawan di Cianjur di tengah kondisinya yang belum pulih 100 persen. Namun rasa kemanusiaan menjadi alasan kuat bagi Dhani tetap berangkat ke Cianjur.
"Saya yakin masih mampu, jadi ya berangkat saja. Di sini saya juga menjaga kondisi dengan tidak mengkonsumsi nasi karena saya memang belum bisa makan nasi. Paling ya makan lontong ataupun roti," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ada keharuan tersendiri bagi Dhani saat melihat senyum dari para penyintas gempa Cianjur. Diakui Dhani jika kini kondisi para penyintas gempa sudah jauh lebih baik.
"Ada nenek yang mengucapkan terima kasih pakai bahasa Sunda, saya nggak tau artinya tapi nenek ngomong sambil senyum itu, saya seneng banget. Sebelumnya mereka hanya diam saja, tapi sekarang sudah mulai bisa senyum, bahkan ada yang mulai bergerak mengerjakan sesuatu, misalnya bersih-bersih atau memperbaiki apa gitu," paparnya.
Diceritakan Dhani jika di awal menginjakkan kaki di Cianjur, dirinya bergabung bersama tim evakuasi korban. Namun kini Dhani lebih banyak berada di tenda pengungsian.
"Yang evakuasi korban sudah banyak, jadi saya menarik diri dan lebih banyak di tenda pengungsian bersama penyintas gempa. Kita mendampingi mereka, menghibur anak-anak penyintas gempa. Mereka butuh pendampingan agar tidak trauma berkepanjangan," urainya.
ADVERTISEMENT
Menjadi relawan di daerah bencana sudah dilakukan Dhani sejak duduk di bangku SMP. Bagi Dhani ada kebahagiaan tersendiri saat bisa menyumbangkan tenaga membantu korban bencana alam. Kini Dhani sepenuhnya mendedikasikan diri sebagai relawan mengingat kedua orang tuanya yang sudah berpulang.
"Orang tua sudah tidak ada, jadi ya saya sebatang kara sekarang. Jadi lebih memilih mengabdikan diri sebagai relawan, dengan begitu saya merasa lebih berarti," tuturnya.
Saat Gunung Semeru erupsi dahsyat setahun lalu, Dhani juga turut menjadi relawan. Bagi Dhani, selama masih masih mampu dirinya akan terus mengabdikan diri sebagai relawan di daerah bencana.