news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kisah Dokter Spesialis di Surabaya Sukses Tangani Ratusan Bayi Kembar Siam

18 Maret 2025 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Poerwadi, Sp.B, Sp.BA (K), dokter spesialis bedah anak. Foto: Humas Untag Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
dr. Poerwadi, Sp.B, Sp.BA (K), dokter spesialis bedah anak. Foto: Humas Untag Surabaya
ADVERTISEMENT
Bagi dr. Poerwadi, Sp.B, Sp.BA (K), menjadi dokter bedah anak adalah keputusan yang didasarkan pada panggilan hati. Dengan keahlian yang dimilikinya, Poerwadi ingin turut andil dalam upaya penyelamatan bayi kembar siam.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya, menjadi dokter bedah anak bukan sekadar profesi, tetapi sebuah panggilan hati. Anak-anak adalah tunas bangsa yang harus diselamatkan. Mereka adalah manusia suci dan amanah yang Tuhan hadirkan ke dunia. Saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi mereka," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya ini, seperti dikutip Basra, Selasa (18/3).
Poerwadi merupakan anggota Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI) yang saat ini aktif berpraktik di Rumah Sakit Darmo dan Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Ia berbagi pengalaman mengenai penanganan bayi kembar siam di Indonesia serta perjalanannya menjadi dokter spesialis bedah anak.
Poerwadi adalah salah satu dokter yang cukup berpengalaman dalam menangani kasus kembar siam di Indonesia. Hingga kini, ia telah menangani sekitar 144 kasus bayi kembar siam, baik yang baru lahir maupun yang berada dalam kondisi kritis.
ADVERTISEMENT
Selain aktif dalam dunia medis, ia juga sering mengedukasi masyarakat mengenai kondisi ini agar orang tua lebih siap menghadapi kemungkinan tersebut. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah bayi kembar siam pasti tidak bisa diselamatkan.
"Belum tentu. Keberhasilan penanganan kembar siam bergantung pada kerja sama yang baik antara orang tua, tim medis, serta tentunya atas izin Tuhan Yang Maha Esa. Dari pengalaman saya, banyak bayi kembar siam yang berhasil bertahan, bahkan ada yang telah menikah dan memiliki anak. Namun, bagi yang tidak selamat, kita selalu berusaha sebaik mungkin hingga titik darah penghabisan," jelasnya.
Poerwadi juga menjelaskan bahwa bayi kembar siam dapat dideteksi sejak dalam kandungan.
"Kembar siam biasanya bisa dideteksi pada trimester kedua kehamilan, sekitar usia kehamilan 18 hingga 24 minggu. Pemeriksaan dilakukan dengan ultrasonografi (USG), yang memungkinkan dokter melihat apakah ada kelainan dalam pembagian tubuh atau organ bayi yang menunjukkan bahwa mereka saling terhubung," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai dokter bedah anak, Poerwadi tidak hanya menimba ilmu di dalam negeri, tetapi juga di berbagai negara seperti Belanda, Jepang, dan China. Ia menyelesaikan pendidikan Spesialis Bedah Anak di Universitas Pengukuhan Kolegium Ilmu Bedah Anak Indonesia dan terus mengembangkan keahliannya di bidang bedah anak.
Saat ditanya mengenai kasus paling sulit yang pernah ditangani, Poerwadi berbagi kisah yang cukup mengharukan.
"Jika sebuah kasus sudah dirujuk ke saya, biasanya memang sudah sangat rumit. Saya pernah menangani kembar siam yang masing-masing memiliki paru-paru dan hati, tetapi salah satunya tidak memiliki jantung. Ada juga kasus di Batam, di mana bayi kembar siam memiliki paru-paru yang menyatu. Saat itu, saya sangat tersentuh karena sang ayah mengenakan kaus bertuliskan ‘Selamat Menjalankan Operasi Kembar Siam’ sebagai bentuk dukungan kepada kami," kenangnya.
ADVERTISEMENT
Ia lantas mengungkapkan faktor penyebab bayi kembar siam.
"Kembar siam terjadi karena dua embrio yang seharusnya terpisah tidak dapat berkembang menjadi individu yang benar-benar terpisah. Penyebabnya bisa karena faktor genetik atau kelainan dalam proses pembelahan sel pada tahap awal perkembangan. Meski demikian, ibu hamil tetap disarankan untuk menjaga asupan nutrisi dengan baik, seperti mengonsumsi vitamin B6 dan protein, yang penting untuk kesehatan ibu dan janin," jelasnya.
Poerwadi memiliki alasan tersendiri mengapa memilih untuk bergabung sebagai Dekan FK Untag Surabaya.
"Saya melihat visi Untag Surabaya yang ingin menghasilkan mahasiswa dengan jiwa patriotisme. Ini sejalan dengan rasa cinta tanah air yang saya miliki. Saya bercita-cita mencetak dokter yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga memiliki semangat pengabdian terhadap bangsa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, FK Untag Surabaya sendiri membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga akhir Maret 2025.