Kisah Driver Ojol Bisnis Bantal, Mampu Lunasi Hutang Ratusan Juta Tanpa Riba

Konten Media Partner
19 Januari 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dahfi Adam owner brand home living 109 Pillow.
zoom-in-whitePerbesar
Dahfi Adam owner brand home living 109 Pillow.
ADVERTISEMENT
Dahfi Adam merupakan owner brand home living 109 Pillow, yang telah sukses mengembangkan usahanya ke seluruh nusantara. Dimana pusat produksi bantal dan guling berkualitas dengan harga ramah di kantong ini berada di Sidoarjo, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa sangka dibalik kesuksesan yang ia raih saat ini, Dahfi harus mengarungi lautan kehidupan yang tak mudah. Dimana ia pernah berhutang dan bermain riba hingga ratusan juta dan membuat pemasukannya terasa tidak barokah.
Untuk menutupi hutang tersebut, ia bersama sang istri sempat merantau ke Bali hingga pernah berprofesi sebagai driver ojek online untuk mendapatkan uang.
"Saat saya sudah bertekad untuk keluar dari riba saya mendapatkan banyak sekali ujian. Sampai akhirnya saya benar-benar bisa lepas dari riba yang justru rezeki malah datang bertubi-tubi. Waktu itu saya juga sempat berhutang sampai Rp 220 juta dan akhirnya lunas. Hingga saat ini saya bisa punya usaha tanpa riba," kata Dahfi, Rabu (19/1).
Berbekal pengalaman tersebut, ia memulai bisnisnya dan salah satu kunci sukses usaha Dahfi  adalah bebasnya riba dalam berusaha.
ADVERTISEMENT
Dahfi bercerita, di sela pekerjaannya sebagai driver ojek online, ia menyempatkan untuk jualan online. Saat itu, Dahfi memiliki produk sendiri berupa gendongan bayi dan helm anak.
Ketika mulai memproduksi kedua produk tersebut di rumah kontrakannya, ia harus menelan pil pahit karena rumahnya digerebek oleh polisi layaknya penggerebekan bandar narkoba.
Polisi mengatakan, jika produk yang ia buat merupakan produk ilegal karena belum mendapatkan izin SNI.
"Saya sendiri tidak tahu menahu mengenai perizinan terkait produk yang saya buat waktu itu. Karena usaha yang saya jalankan pun merupakan UMKM tanpa dampingan dan bimbingan. Saya menjalankan usaha secara otodidak belajar dari media dan YouTube," ungkapnya.
Karena penangkapan, itu beberapa karyawan akhirnya menganggur. Bahan pembuatan produk yang mencapai Rp 80 juta dibiarkan begitu saja karena perizinannya tidak ada.
ADVERTISEMENT
Berbakal pengalaman pahit itu, Dahfi meminta waktu kepada polisi untuk membuat produk lain dengan mengurus izin SNI sebagai bentuk kepatuhannya kepada hukum. Padahal saat itu, Dahfi belum tahu mau produk apa yang akan ia buat.
Beruntung permintaan Dahfi tersebut disetujui dan pihak kepolisian memberikan waktu selama 1 bulan. Ketika Dahfi tengah memikirkan nasib karyawannya, ia berpikir keras untuk membuat produk yang bisa mempekerjakan karyawannya lagi sehingga mereka tidak menganggur.
Hingga akhirnya tercetuslah ide home living produk berupa bantal dan guling yang dibutuhkan banyak orang. Dari sana, Dahfi mulai memikirkan hal-hal detail seperti nama merek dagang, pembuatan logo, surat perizinan ber SNI dan lain-lain.
"Akhirnya saya membuat brand home living 109 Pillow dengan tujuan orang mudah mengingatnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan terkait nama PT Semoga Berkah Sukses yang memiliki misi tersendiri baginya. Harapan Dahfi adalah setiap orang yang membaca nama tersebut berarti mendoakan perusahaan miliknya supaya menjadi berkah dan sukses.
"Seperti namanya Semoga berkah sukses. Kami tentu butuh doa banyak orang agar usaha yang tengah kami geluti ini menjadi berkah dan sukses. Moto yang kami pegang selama ini adalah bekerja keras memang perlu, tapi tidak selamanya harus bekerja keras sampai melupakan keluarga. Maka bukan hanya pekerjaan yang sukses, tapi juga membuat keluarga yang sukses," pungkasnya.