Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Kisah Haru Chef Ken dan Istri, 10 Tahun Berjuang Mendapatkan Keturunan
1 September 2022 17:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Nama Chef Ken tak asing bagi masyarakat Indonesia. Nama Chef Ken melambung setelah berhasil menduduki posisi ketiga di acara MasterChef Indonesia Season 2.
ADVERTISEMENT
Namun di balik popularitas sebagai seorang chef andal, pria bernama lengkap Ken Kurniawan Sutanto itu menyimpan kisah haru dalam menjalani kehidupan rumah tangga bersama sang istri, Rosalina Alim.
Pasalnya hingga tahun ke 10 pernikahannya, Chef Ken bersama sang istri tak juga dikaruniai keturunan. Meski demikian, keduanya tak pernah putus harapan.
"Kami sudah menanti (anak) di usia pernikahan yang sudah 10 tahun dan masih berjuang untuk bisa hamil, menimang anak," ujar Rosalina disela grand opening Asha IVF RS PHC Surabaya, Kamis (1/9).
Rosalina mengungkapkan 10 tahun berjuang mendapatkan keturunan bukanlah hal mudah. Berbagai cara telah ditempuh Chef Ken bersama istri.
"Dalam 10 tahun ini banyak sekali yang kami alami, tidak hanya banyaknya uang yang harus kami keluarkan tapi juga pengobatan alternatif dan suplemen yang kami konsumsi. Sedikit harapan atau sekecil apa pun harapan itu akan tetap kami kejar. Dan sampai saat ini kami masih tetap berusaha," kisah Rosalina.
ADVERTISEMENT
Menurut Rosalina, para pejuang dua garis berhak untuk memilih dokter yang berempati dengan mereka.
Dalam kesempatan tersebut Chef Ken mengakui jika masalah infertilitas (kesuburan) ada pada dirinya.
"Jujur masalah ada di saya, namun paradigma masyarakat Indonesia tentang infertilitas masih negatif. Padahal infertilitas itu kita tidak minta," kata Chef Ken.
Ditegaskan Chef Ken terkait metode bayi tabung untuk mendapatkan keturunan bukanlah hal yang tabu. Bahkan tidak perlu malu bagi siapa pun yang mengalami kondisi infertilitas.
"Semoga dengan adanya klinik-klinik bayi tabung di Indonesia bisa membuka pandangan orang-orang. Setidaknya masih ada peluang bagi pasangan suami istri seperti kami untuk bisa mendapatkan keturunan," tandasnya.