news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kisah Mahasiswi Unusa Hafal 28 Juz Al-quran Demi Membahagiakan Sang Ibu

14 Maret 2025 6:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan UKM Tahfidz Unusa.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan UKM Tahfidz Unusa.
ADVERTISEMENT
Nisa'ul Malicha, mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mempunyai cara yang istimewa untuk membahagiakan kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Dara yang kerap disapa Icha ini menghabiskan waktunya untuk hafalan Al-quran demi mewujudkan mimpi sang ibu. Hasilnya, kini Icha telah hafal 28 juz Al-quran.
ADVERTISEMENT
"Ibu ingin saya jadi hafiz. Makanya saat SMP saya dipondokkan agar bisa lebih mudah hafalan Al-quran," ujar Icha kepada Basra, (13/3).
Icha mengaku kini telah hafal 28 juz Al-quran dan bertekad menyelesaikan hafalannya hingga 30 juz di bulan suci Ramadan ini.
"Sekarang sudah 28 juz tapi masih ada beberapa bacaan yang perlu diperbaiki hafalannya. Insya Allah bulan Ramadan ini mau menuntaskan sampai 30 juz," terang mahasiswi jurusan PGSD semester 4 ini.
Nisa'ul Malicha, mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Icha mengungkapkan belajar menghafal Al-quran bukan hal yang mudah. Butuh kesabaran dan ketekunan untuk menjalaninya. Icha bahkan mengaku sempat kesulitan belajar hafalan Al-quran, namun motivasi dari sang ibu membangkitkan kembali semangat Icha melanjutkan hafalan Al-quran nya.
"Di awal belajar hafalan sempat mau berhenti karena nggak hafal-hafal, susah banget. Tapi ibu selalu memotivasi Icha agar tidak putus asa. Ibu ingin Icha jadi hafiz. Ibu pernah bilang 'Barang siapa yang menghafal Al-quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia'. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya," ungkap Icha.
ADVERTISEMENT
Beberapa metode hafalan dilakukan Icha, mulai dari metode setoran hafalan kepada sang ustazah di pondok pesantren hingga murojaah. Murojaah adalah metode menghafal Al-quran dengan mengulang-ulang hafalan yang sudah pernah dihafalkan. Murojaah bertujuan untuk menjaga hafalan agar tidak lupa dan salah.
Demi menjaga konsistensi hafalan Al-quran nya, Icha pun memutuskan melanjutkan pendidikan di Unusa saat masuk jenjang perguruan tinggi. Kampus dengan nuansa Islami ini cukup membantu Icha melancarkan hafalannya.
"Di kampus ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tahfidz. Nah Icha ikut UKM itu. Jadi selain di pondok pesantren, Icha juga bisa belajar hafalan Al-quran lewat UKM di kampus," jelas Icha.
UKM Tahfidz Unusa mewadahi para mahasiswa yang paham dan hafal Al-quran untuk mengembangkan kemampuannya. Mereka secara rutin menggelar Semaan Al-quran setiap 2 minggu sekali. Kajian tafsir Al-quran juga secara rutin digelar setiap 2 minggu sekali oleh UKM ini.
ADVERTISEMENT