Kisah Pemuda Asal Jepara, Datang ke Surabaya untuk Bikin Ribuan Gelang Haji

Konten Media Partner
1 Juli 2022 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuatan gelang haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan gelang haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Setiap jemaah haji Indonesia wajib memakai gelang dari baja putih yang biasa disebut monel atau stainless steel. Sepintas gelang ini terlihat biasa saja, namun gelang tersebut menyimpan banyak informasi terkait jemaah haji.
ADVERTISEMENT
Pada gelang itu ada lambang bendera merah putih dan ada tulisan arab yang artinya Jemaah Haji Indonesia. Selain itu, ada keterangan sebagai jemaah kloter. Ada juga keterangan nomor paspor dan nama jemaah yang ditulis langsung di logam dengan cara digrafir atau diukir.
Keberadaan gelang monel tersebut tak terlepas dari tangan terampil para pemuda asal Jepara, Jawa Tengah. Untuk Embarkasi Surabaya misalnya, ribuan gelang jemaah haji dibuat oleh 4 pemuda asal kabupaten kelahiran Raden Ajeng Kartini tersebut.
Mendiami salah satu kamar di komplek Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), keempat pemuda tersebut mengerjakan gelang para jemaah haji. Mereka sudah berada di Surabaya sejak awal keberangkatan haji dimulai.
"Kita sudah disini sejak tanggal 3 Juni. Kita berempat disini dan pulang ke Jepara tanggal 2 Juli besok," kata Muhammad Nainul, salah satu pengrajin gelang haji kepada Basra, Jumat (1/7).
ADVERTISEMENT
Pemuda yang kerap disapa Inul ini mengungkapkan, dalam sehari dia dan ketiga temannya membuat gelang untuk dua kloter.
"Kurang lebih sebanyak 900 buah gelang. Jadi ini mencetak nama kloter lengkap, dan mencetak nama di gelang," jelas mahasiswa semester akhir di salah satu perguruan tinggi di Semarang ini.
Inul mengaku ini baru pertama kalinya membuat gelang haji. Dalam kesehariannya selain sibuk kuliah, Inul juga berprofesi sebagai pengrajin musiman.
"Pengrajin musiman saja, kalau ada kerjaan ya ayo. Kesini kan diajak tetangga yang dapat orderan mengerjakan gelang haji," tukas Inul.
Meski enggan menyebutkan upah yang didapat dari pengerjaan gelang tersebut, Inul mengaku upah yang didapat cukup lumayan. Namun Inul menegaskan menjadi bagian dari penyelenggaraan ibadah haji sudah cukup menggembirakan baginya. Apalagi gelang yang dibuatnya mempunyai fungsi sangat penting.
ADVERTISEMENT
"Senang ya bisa jadi bagian keberangkatan haji. Apalagi gelang ini sangat penting, membantu jemaah agar tidak tersesat disana (Tanah Suci)," tandasnya.
Untuk pembuatan satu gelang membutuhkan waktu pengerjaan selama tiga jam.
Bagi Inul, proses yang paling sulit adalah membuat nama lengkap jemaah haji. Jika terjadi kesalahan, tentunya akan dilakukan cetak ulang.