Kisah Pengusaha di Jatim, Bangun 10 Klinik Kecantikan untuk Bantu Disabilitas

Konten Media Partner
3 Desember 2021 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha klinik kecantikan DNY Skincare, Denny Rachmawati, bersama putra semata wayangnya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha klinik kecantikan DNY Skincare, Denny Rachmawati, bersama putra semata wayangnya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Memiliki kondisi fisik yang tak sempurna menjadikan disabilitas membutuhkan perhatian lebih, mengingat tak sedikit dari mereka yang tidak bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Hal inilah yang mendorong seorang pengusaha klinik kecantikan DNY Skincare, Denny Rachmawati, mendedikasikan diri untuk kalangan disabilitas, terutama yang masih berusia anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Disabilitas kalau tidak didampingi sejak dini bagaimana nanti ke depannya mereka. Tidak semua dari mereka bisa hidup mandiri tanpa bersandar pada orang lain," tukas perempuan kelahiran Madiun 21 Juni 1970 ini, kepada Basra, Jumat (3/12).
Kepedulian Denny terhadap disabilitas berawal dari pengalaman pribadi memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK). Denny memiliki putra semata wayang yang berkebutuhan khusus autis. Denny memahami betul banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk terapi ABK.
Demi memberikan terapi terbaik bagi sang putra, Denny bersama sang suami bahu membahu merintis usaha di bidang kecantikan. Berawal dari berjualan produk kosmetik secara door to door, Denny mampu membangun klinik kecantikan. 15 tahun berlalu, klinik kecantikan milik Denny kini dapat dijumpai di dua kota, Surabaya dan Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
"Terapi untuk ABK itu mahal, saya paham betul karena pernah saya alami ketika berjuang untuk Akbar (sang putra). Jadi ketika saya diberikan kesuksesan maka saya tidak akan lupa pada motivasi awal saya berbisnis, membantu anak-anak berkebutuhan khusus," tegasnya.
Denny pun mengalokasikan 10 persen dari pendapatan kliniknya untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Tak hanya di Surabaya dan Sidoarjo, anak-anak berkebutuhan khusus di beberapa kota di Jawa Timur juga tak luput dari kepedulian Denny. Alokasi 10 persen pendapatan klinik DNY Skincare digunakan Denny untuk kegiatan bakti sosial bagi anak-anak berkebutuhan. Secara berkala Denny menggelar pengobatan gratis juga pemberian sembako bagi ABK.
"Jadi saya keliling kota di Jatim untuk kegiatan bakti sosial buat anak-anak berkebutuhan khusus," imbuh perempuan yang menetap di kawasan Sidoarjo ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan di tahun 2022 mendatang Denny bermaksud membangun 10 klinik DNY Skincare yang didedikasikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ke 10 klinik tersebut rencananya akan hadir di sejumlah kota di Jatim, di antaranya Madiun, Pacitan, hingga Trenggalek.
"Saya ini buat apa sih banyak harta, anaknya saya juga tidak paham nominal uang. Jadi saya donasikan untuk ABK, selain lebih berkah, juga bisa sebagai jalan saya menuju surga Allah," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain mengalokasikan pendapatan klinik untuk ABK, Denny juga memberikan kesempatan bagi disabilitas bekerja di kliniknya. Beberapa karyawan kliniknya merupakan penyandang disabilitas yang ternyata punya etos kerja baik.
"Saya merasakan sulitnya penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan, makanya saya berinisiatif mengajak para ABK untuk turut serta (bekerja) di klinik saya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di momen peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, Denny pun berpesan kepada khalayak agar lebih peduli kepada ABK. Denny bahkan mengatakan jangan sampai ada keluarga yang merasa malu jika salah satu anggota keluarganya ada yang berkebutuhan khusus. Para ABK ini menurutnya adalah titipan istimewa yang sudah selayaknya dijaga dan diberi dukungan dengan baik.
"Sayangnya masih banyak yang merasa malu. Harusnya jangan malu. Karena mereka (ABK) punya potensi luar biasa. Saya banyak belajar dari Akbar yang ABK. Karena hadirnya dia, saya dan suami akhirnya bisa membuat klinik yang mampu memberi kebermanfaatan pada sesama. Untuk itu, saya akan selalu mengingat bahwa klinik ini bukan hanya milik saya, tapi ada hak mereka yang harus diberikan," tukasnya.
ADVERTISEMENT