Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Kisah Perempuan di Surabaya Jadi Mualaf Usai Penasaran Isi dari Al Quran
7 Maret 2025 7:00 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Sebut saja namanya Ana, seorang ibu muda di Surabaya yang menemukan hidayah Islam usai membaca nukilan-nukilan ayat Al-quran. Usai membaca beberapa surat Al-quran melalui aplikasi, berbagai peristiwa spiritual dialami Ana hingga pada 2015 silam, perempuan berkacamata ini mengucapkan ikrar mualaf.
ADVERTISEMENT
"Islam sebenarnya bukan hal baru bagi saya karena sebelumnya mama seorang muslimah. Tapi beliau akhirnya memutuskan ikut agama papa yang beragama Kristen," ujar Ana kepada Basra, belum lama ini.
Ana meyakini jika sang mama memutuskan melepas Islam setelah membaca sebuah buku tentang perinjilan yang diberikan oleh temannya. Jika sang mama melepas Islam usai membaca buku itu, namun hal berbeda justru dialami Ana.
Ana yang tak sengaja menemukan buku tentang perinjilan tersebut dan membacanya justru penasaran akan isi Al-quran yang turut disinggung dalam buku tersebut.
"Saya lupa judul bukunya apa, tapi dilihat dari covernya itu seperti buku lama. Yang saya ingat betul isi dari buku itu membandingkan Kristen dengan Islam, yang disebutkan bahwa semua umat Kristen nantinya akan bermuara ke surga, sedangkan orang Islam akan bermuara ke neraka. Setelah baca buku itu, saya terus kepikiran mana mungkin ada kitab suci yang akan mengirim umatnya ke neraka," kisahnya.
ADVERTISEMENT
"Di dalam buku itu juga dicantumkan beberapa ayat Al-quran yang seolah ingin mempertegas bahwa nantinya umat Islam pasti akan masuk neraka. Saya jadi penasaran akan hal itu, benar nggak sih," sambung Ana.
Rasa penasaran itu mendorong Ana mencari jawaban dengan membaca beberapa surat Al-quran melalui aplikasi mobile.
"Saya baca Al-quran lewat mobile apps, saya juga googling tentang apa artinya QS yang ternyata artinya Quran Surat, yaitu kode buat nyari surat apa di dalam Al-quran. Setelah baca secara keseluruhan suratnya, tentunya yang dalam terjemahan bahasa Indonesia, saya baru ngeh banget bahwa Islam tidak mengajak atau mengerahkan ke hal-hal menuju ke neraka. Saya baca sampe beberapa surat dan hasilnya sama," ungkap Ana.
ADVERTISEMENT
Dari situ Ana justru mulai banyak ingin mengetahui isi Al-quran. Ana bahkan meluangkan waktu secara khusus untuk membaca Al-quran, yakni sebelum tidur malam.
Kerap membaca Al-quran, mulai muncul keraguan di hati Ana akan keyakinan yang dipeluknya sejak lahir. Apalagi berbagai peristiwa spiritual yang menurut Ana di luar nalar, sering dialaminya.
"Saya mimpi lari diuber ombak gede, rasanya panik, ngos-ngosan kayak orang ketindihan, jelas banget di mimpi itu saya mengucap Bissmillahhirohmannirohim. Terus setelah itu, masih di dalam mimpi, saya tiba-tiba ada di atas bukit dengan semilir angin tenang. Dan pas bangun tidur saya seperti orang linglung, apa ya itu tadi? lebih ke syok kok saya bisa ngucap Bissmillahhirohmannirohim," tutur Ana.
"Pernah juga ketiduran di ruang tamu yang cukup gerah, bisa-bisanya saya mimpi wudu, baru sampai basuh muka, saya terbangun dari tidur. Nah pas bangun tidur itu tidak berasa gerah sama sekali, yang ada malah terasa segar," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian Ana masih bimbang antara memilih Islam atau tetap bertahan dengan keyakinan yang telah dianutnya sejak lahir. Sehingga Ana pun berharap diberikan satu tanda lagi sebagai hidayah baginya memeluk Islam.
"Kemudian saya sujud dengan memejamkan mata, yang saya lihat cuma gelap karena memejamkan mata, ada rasa takut, bingung, sedih, campur jadi satu. Tapi pas gelap itu masih dalam kondisi memejamkan mata, saya lihat ada satu titik terang kecil, dan seperti ada yang bilang 'tenang, fokus saja ke titik terangnya'. Tidak beberapa lama terdengar suara murotal menjelang subuh, dalam hati saya seperti mengikuti bacaan murotal itu. Lama-lama saya mulai dengar suara saya sendiri yang fasih baca surat yang saya familiar sering denger dari toa masjid tapi saya tidak tahu itu surat apa, dan setelah itu adzan subuh dan saya baru tahu kalau surat yang saya baca tadi adalah Al Fatihah. Bisa-bisanya saya hafal baca surat Alfatihah," kenang Ana.
ADVERTISEMENT
Subuh itu untuk pertama kalinya Ana menyebut nama Tuhan dengan panggilan Allah, seraya dengan suara bergetar. Hingga Ana pun semakin yakin untuk menjadi mualaf.
Keputusan Ana menjadi mualaf ditentang sang mama. Bahkan Ana menyebut jika sang mama hingga saat ini tak merestuinya menjadi seorang muslimah.
"Mama menolak sampe hari ini, beliau belum ridho dengan keputusan saya. Hubungan saya dengan beliau juga renggang. Mohon doa yaa semoga mama dilembutkan hatinya (menerima keputusan saya). Kalau papa dan adik-adik very welcome, hubungan kami juga baik. Adik saya yang nomor 2 juga mualaf," tandasnya.