Konten Media Partner

Kisah Supiyah, Tukang Pijat Asal Surabaya yang Naik Haji Usai Nabung 24 Tahun

19 Mei 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nenek Supiyah.
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Supiyah.
ADVERTISEMENT
Pergi haji ke Baitullah bukanlah soal seberapa banyak harta yang kita punya, melainkan seberapa barokah rezeki kita sehingga Allah SWT memilih hamba-Nya untuk menjadi tamu di Baitullah.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan yang dialami Supiyah, jemaah haji kloter 15 asal Kota Surabaya, yang sehari-hari menjadi tukang pijat keliling di Surabaya.
Nenek berusia 60 tahun ini tak menyangka jika ia bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini.
Supiyah sudah bekerja sebagai tukang pijat keliling sejak usia 17 tahun, bahkan di usianya sekarang yang sudah lanjut usia (lansia) ia masih menjalankan profesi tersebut.
Ia mampu memijat kurang lebih dua jam untuk sekali pijat. Dari hasil kerja kerasnya memijat dari rumah ke rumah, dia menyisihkan uang Rp 10 ribu setiap harinya selama 24 tahun.
“Penghasilan saya tak tentu, kalau sebentar kadang dibayar Rp 30 ribu, ada juga yang membayar Rp 70 ribu,” tutur warga Jalan Sombo, Surabaya ini.
ADVERTISEMENT
Penghasilannya yang tak tentu, tak menyurutkan harapan Supiyah untuk mewujudkan cita-cita sejak masih muda, yakni menunaikan rukun Islam kelima.
Dari tekad kuat tersebut, Supiyah tekun menabung hingga pada suatu ketika ia dapat membeli emas seberat 60 gram untuk mendaftar biaya haji di tahun 2010 sebesar Rp 25 juta. Ia pun terus berjuang untuk bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
“Meskipun penghasilan saya tidak tetap, Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa nabung untuk haji yang penting tekadnya kuat,” tuturnya.
Supiyah mengaku seharusnya berangkat haji di tahun 2021, namun karena pandemi COVID-19 membuatnya tidak bisa berangkat ke tanah suci. Kala itu keberangkatan ibadah haji ditiadakan.
"Harusnya 2021 berangkat tapi karena COVID-19 akhirnya mundur dan juga baru sempat ada uang juga untuk melunasi, akhirnya berangkat tahun ini," ungkap ibu lima anak ini.
ADVERTISEMENT
Supiyah sudah menyiapkan doa khusus ketika di tanah suci. Ia berharap agar senantiasa diberikan kesehatan, murah rezeki dan panjang umur.
"Ya doanya gak banyak-banyak, diberi sehat, lancar rezeki dan panjang umur," ujar Supiah.
Bahkan ketika nanti di Arab Saudi ada yang memintanya untuk memijat maka ia sanggup melakukan itu, asalnya tidak mengganggu waktu ibadah.
"Waktu masuk di asrama haji saja sudah ada yang pijat. Alhamdulillah diberi imbalan Rp 50 ribu. Ya nanti jika sudah di Makkah ada yang minta pijat ya tetap dilayani kan membantu orang dapat pahala," pungkasnya.