Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kisah Sutardi, Otodidak Belajar Desain Kini Sukses Jadi Desainer Gaun Perempuan
8 September 2023 11:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tak memiliki background pendidikan sebagai desainer, Sutardi justru sukses di bidang ini. Mendirikan brand fashion perempuan Farah Button, karya desainer asal Yogyakarta ini banyak diminati perempuan muda.
ADVERTISEMENT
"Jadi awal aku bikin Farah Button itu untuk istriku, Farah. Aku gabungkan dengan kata Button," ujar Sutardi saat ditemui Basra disela acara Surabaya Fashion Parade 2023, Kamis (7/9) malam.
Sutardi mengaku jika dirinya tidak memiliki background pendidikan sebagai desainer. Ia menerangkan jika belajar membuat pola cutting, teknik jahitan, dan desain baju secara otodidak.
"Aku nggak bisa ngejahit, nggak bisa desain. Aku belajar jahit dari baju-baju yang sudah tidak terpakai, aku dedeli (bongkar), aku jahit pakai tangan, belajar pola. Jadi aku tidak belajar jahit, tidak belajar desain, semuanya otodidak," jelasnya.
Awalnya, ia memproduksi 24 pcs untuk setiap model baju dengan berbagai ukuran. Kini satu model baju ada yang bisa terjual sampai 30 ribu pcs.
ADVERTISEMENT
Berkat kegigihannya, brand fashion yang berdiri sejak tahun 2015 itu memiliki tempat tersendiri di kalangan perempuan muda usia 17 hingga 30-an tahun.
Farah Button hadir di mal-mal di wilayah Yogyakarta, dimulai dari Ambarrukmo Plaza. Selain itu, Farah Button juga bisa ditemui di Sleman City Hall.
Setelah membuka gerai di Bali, Sutardi berencana membuka gerai Farah Button di Surabaya.
"Surabaya menjadi kota yang cocok dengan desain dan konsep yang diusung Farah Button," tandasnya.