news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Yayuk, Pensiunan ASN yang Sukses Jadi Desainer Batik Ecoprint

Konten Media Partner
7 Oktober 2022 11:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yayuk Eko Agustin, founder sekaligus desainer Namira Ecoprint. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Yayuk Eko Agustin, founder sekaligus desainer Namira Ecoprint. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Masa pensiun terkadang jadi momok bagi sebagian pekerja. Tak lain dan tak bukan, hal itu karena kekhawatiran kondisi keuangan yang tak memadai untuk bisa menikmati masa pensiun yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Namun hal tersebut nyatanya tak berlaku bagi Yayuk Eko Agustin. Yayuk justru meraih kesuksesan sebagai seorang desainer setelah pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Saya ingin buktikan bahwa kita tetap bisa berdaya meski sudah pensiun. Dadi pensiunan iku gak mesti nganggur (jadi pensiunan itu tidak mesti nganggur)," tegasnya saat ditemui Basra di booth Namira Ecoprint di area Surabaya Fashion Parade (SPF) 2022, Jumat (7/10).
Yayuk membuka usaha ecoprint di tahun 2019, Namira Ecoprint. Melalui usaha ini, Yayuk mengolah serta mengaplikasikan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti daun jati, sawo kecik, dan janur untuk membuat kain batik ecoprint.
Ecoprint merupakan batik kontemporer, di samping batik tulis dan batik cap. Perkembangannya cukup pesat di Indonesia, ecoprint dari kata eco asal kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak.
ADVERTISEMENT
"Batik ini diproduksi dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif. Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Tidak seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia," jelasnya.
Yayuk mengakui jika dirinya suka bereksperimen untuk pewarnaan. Warna yang muncul pada busana rancangannya berasal dari sejumlah jenis tumbuhan.
"Contohnya untuk warna merah itu dari tumbuhan secang, kemudian kami campur dengan pinang dan keteteng merah dan ini bisa membuat warna lebih terlihat dan kuat," paparnya.
Dengan berkecimpung sebagai desainer batik ecoprint, Yayuk juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu merawat kelestarian alam.
"Alam ini harus dirawat. Lingkungan itu harus kita jaga karena kalau lingkungan tidak dijaga, tidak dirawat bisa berbahaya. Bisa timbul bencana alam. Nah, semua produk kita itu berasal dari alam," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam perhelatan SFP 2022, Yayuk menampilkan batik ecoprint dalam bentuk outer, dres, hingga blazer.