Konten Media Partner

Klenteng Mbah Ratu di Surabaya, Simpan Benda Istimewa Milik Laksamana Cheng Ho

10 Februari 2024 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klenteng Mbah Ratu di Surabaya. Foto{ Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Klenteng Mbah Ratu di Surabaya. Foto{ Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di kawasan Jalan Demak, Surabaya, tepatnya komplek pemakaman umum Mbah Ratu akan dijumpai sebuah klenteng yang berdiri megah. Klenteng itu bernama klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien.
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak tahun 1935, klenteng ini dibangun untuk menghormati Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut ulung beragama Islam dan berdarah Tionghoa.
"(klenteng) ini merupakan persembahyangan untuk Sam Poo Tay Djien (Tuan Besar Kasim) Cheng Ho," ujar Ninik, salah satu pengurus klenteng, saat ditemui Basra, (9/2).
Kotak kaca tempat disimpannya kayu dari kapal Laksamana Cheng Ho.
Di dalam Klenteng Mbah Ratu terdapat benda istimewa untuk mengenang sosok Laksamana Cheng Ho. Yakni, sebuah kayu sepanjang kayu sepanjang 2,5 meter dengan lebar 0,5 meter.
Ninik menuturkan jika kayu yang disimpan dalam kotak kaca dan ditutup kain merah itu merupakan bagian kapal Laksamana Cheng Ho. Kayu tersebut disimpan di bawah altar utama klenteng.
"Ini bagian dari kapal Cheng Ho, disimpan di sini dan secara berkala dibersihkan," tutur perempuan paruh baya ini.
ADVERTISEMENT
Kayu tersebut awalnya dikubur di sebuah perempatan jalan, yang lokasinya tidak jauh dari laut. Tempat itu kemudian dikenal dengan sebutan Jalan Prapat Kurung.
Karena perkembangan zaman, maka kuburan kayu itu dipindahkan ke selatan yang ditandai dengan dibangunnya klenteng, yang sekaligus sebagai tempat bersemayamnya kayu bagian dari kapal Cheng Ho.