Komnas PA Surabaya: Belum Banyak Sekolah di Surabaya yang Ramah Anak

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Surabaya. Foto: Dok. pribadi

Komnas Perlindungan Anak (PA) Kota Surabaya mengapresiasi prestasi yang berhasil meraih predikat ramah anak tingkat nasional. Komnas PA Surabaya berharap prestasi tersebut dapat menginspirasi sekolah lainnya di Kota Pahlawan untuk dapat menjadi sekolah ramah anak.

"Kami bangga dan mengucapkan selamat atas terpilihnya SMPN 28 Surabaya sebagai rujukan sekolah ramah anak tingkat nasional," ujar Syaiful Bachri Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, saat dihubungi Basra, Rabu (22/11).

"Harapan kita untuk sekolah lainnya yang sudah mendeklarasikan diri sebagai sekolah ramah anak tidak hanya sekedar slogan. Harapan kita dengan apa yang diraih SMPN 28 ini bisa menular ke sekolah lain yang sudah melabeli dirinya sebagai sekolah ramah anak," sambungnya.

Syaiful lantas menjelaskan terkait kriteria sekolah yang layak menyandang predikat ramah anak. Yakni, sekolah tersebut memiliki sifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya, demi perlindungan anak dalam mendapatkan hak-haknya selama di sekolah.

"Jadi bebas diskriminasi termasuk kekerasan di bidang pendidikan," imbuhnya.

Syaiful tak menampik jika hampir semua sekolah di Surabaya menyatakan sebagai sekolah ramah anak. Tetapi pada kenyataannya di lapangan, program yang sudah dicanangkan tak banyak berjalan sebagaimana mestinya.

"Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswanya baik yang reguler maupun yang berkebutuhan khusus. Kemudian anak selama di sekolah itu merasa aman, bisa bergerak aktif," tuturnya.

"Proses pembelajaran juga didukung media ajar yang bisa menjadi wahana bagi anak untuk beraktivitas. Yang paling penting adalah siswa terlibat aktif di sekolah," imbuhnya.

Syaiful menegaskan saat ini belum banyak sekolah di Surabaya yang ramah anak.

"Kami melihatnya belum banyak ya (sekolah ramah anak). Keberhasilan SMPN 28 ini semoga bisa menginspirasi sekolah lainnya," pungkasnya.