Konten Media Partner

Komnas PA Ungkap Kasus Bullying di Sekolah Meningkat

27 Agustus 2024 7:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bahri. Foto: Masruorh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bahri. Foto: Masruorh/Basra
ADVERTISEMENT
Komnas Perlindungan Anak (PA) Kota Surabaya mengaku prihatin akan kejadian yang menimpa seorang remaja di Pasuruan. Remaja tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa karena depresi akibat diduga jadi korban bullying teman-temannya di sekolah.
ADVERTISEMENT
"Kami cukup prihatin akan kejadian tersebut. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak nyatanya tidak bisa demikian," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bahri, kepada Basra, Selasa (27/8).
Syaiful mengungkapkan saat ini kasus bullying di sekolah cukup marak terjadi, tak terkecuali di Surabaya. Bahkan berdasarkan data yang didapat Komnas PA Kota Surabaya, ada peningkatan kasus bullying yang terjadi di sekolah di Surabaya.
"Kami dapat data dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur kalau perilaku bullying di sekolah ini meningkat ya, terjadi peningkatan sekitar 20 persen," terangnya.
Syaiful menuturkan untuk mencegah terjadinya perilaku bullying di sekolah perlu dilakukan kerja sama dari semua pihak.
Sekolah, menurutnya, perlu bekerja sama dengan keluarga dan stakeholder lainnya agar anak didiknya tidak melakukan bullying terhadap siswa lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama itu bisa diwujudkan salah satunya dengan menggelar kegiatan parenting yang melibatkan para orang tua siswa. Sebab salah satu faktor anak bisa jadi pelaku bullying itu karena kondisi keluarga yang kurang harmonis. Si anak juga tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebagai seharusnya," jelas Syaiful.
Saat ini Komnas PA Kota Surabaya juga getol menggelar kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah untuk meminimalisir adanya tindakan bullying di sekolah.
"Kita roadshow ke sekolah-sekolah ya untuk edukasi terkait bahaya perundungan atau bullying ini. Semoga ke depan kasus-kasus (perundungan) tidak terjadi lagi. Sekolah harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anak," tegasnya.