Konten Media Partner

Komnas Perlindungan Anak Ungkap Penyebab Anak SD Sudah Bertunangan

26 Juni 2024 6:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bachri. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bachri. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bertunangan di usia yang masih dini rupanya masih banyak terjadi di masyarakat, terutama di kalangan masyarakat Madura. Perjodohan merupakan penyebab anak usia dini bisa bertunangan dengan mereka yang berusia lebih dewasa.
ADVERTISEMENT
Biasanya pertunangan ini dialami anak perempuan yang masih berusia dini dengan pria dewasa yang usianya terpaut jauh dengannya.
"Biasanya karena perjodohan ya. Jadi anak dijodohkan orang tuanya, kemudian mereka menggelar pertunangan sebelum menikah," ungkap Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya Syaiful Bachri, kepada Basra, Selasa (25/6) malam.
Syaiful menuturkan perjodohan sudah menjadi tradisi turun menurun di kalangan masyarakat Madura dan menjadi hal yang sulit untuk dicegah. Minimnya pengetahuan masyarakat akan bahaya pernikahan dini menjadi penyebab utama tradisi masih terus berlangsung di kalangan masyarakat.
"Ya karena mereka tidak mengetahui bahaya pernikahan dini. Makanya tradisi perjodohan bisa terus ada. Inilah pentingnya sosialisasi yang harus dilakukan secara masif kepada masyarakat tentang bahaya pernikahan dini," terang Syaiful.
ADVERTISEMENT
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan sebelum mencapai usia 18 tahun. Selain bisa berdampak buruk bagi kesehatan, pernikahan dini juga berpotensi memicu kekerasan seksual dan pelanggaran hak asasi manusia.
Menurut Syaiful, sosialisasi terkait bahaya pernikahan dini perlu dilakukan dengan menggandeng para ulama. Pasalnya, masih banyak kalangan masyarakat yang menjadikan ulama sebagai panutannya.
"Dibandingkan pemerintah, mungkin mereka lebih nurut ke ulama ya. Nah di sinilah pentingnya peran ulama dalam sosialisasi terkait dampak negatif dari pernikahan dini," tandasnya.