Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Konser Beauty in Diversity Warnai Hari Disabilitas Internasional
2 Desember 2019 11:08 WIB

ADVERTISEMENT
Tiap 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Untuk memberi kesempatan penyandang disabilitas unjuk potensi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya berkolaborasi dengan Awaken Organizer Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FIKOM UKWMS) menyelenggarakan konser amal Beauty in Diversity pada Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT
Konser tersebut menghadirkan penyandang autis dan down syndrome berbakat seperti Putri Ariani, Adelina Setiawan, Ibam, Kiki, serta Touch Heart Band.
Bertempat di Teater Balai Budaya Surabaya, para musisi disabilitas unjuk bakat mulai vokal, permainan alat musik angklung, keyboard, dan band.
Salah satu penampil adalah Kiki, guru tunanetra di Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta (YPAB) Surabaya, lalu ada Touch Heart Band yang merupakan kelompok musik remaja penyandang autis. Selain itu juga ada M. Hilbram atau Ibam, vokalis dan keyboardist tunanetra, lalu ada Putri Ariani penyanyi yang juga penyandang tunanetra, serta Adelina Setiawan yang pengidap Celebral Palsy.
Rasa kagum juga membuncah saat Putri Ariani turut menyampaikan kampanye yang ia susun sendiri. “Saya ingin menyampaikan pesan untuk menghilangkan batasan. Yang pertama adalah silahkan bertanya (Please Ask). Misalkan tidak tahu tentang difabel bisa bertanya sehingga tidak ada asumsi yang keliru. Lalu yang kedua adalah memahami satu sama lain (Be Understanding), harapannya agar ke depannya tidak ada namanya perundungan, bukan sekadar menghentikan. Karena kalau menghentikan itu ibarat rem maka bisa berjalan lagi,” jelas Putri yang kemudian disambut gemuruh tepuk tangan penonton.
ADVERTISEMENT
Konser Beauty in Diversity ini makin terasa indah dan megha karena iringan musik dari Amadeus Orchestra.
Melalui konser ini juga diserahkan donasi dari seluruh keuntungan konser dan hasil lelang kepada Potats, YPAB, Gregory dan Sekolah Luar Biasa Bangun Bangsa.
Donasi ini diserahkan langsung oleh Ketua DWP Kota Surabaya dan Dekan FIKOM UKWMS, di penghujung acara. “Kami ingin memberikan ruang bagi teman-teman disabilitas untuk menunjukkan bakat dan juga karya mereka yang luar biasa. Dengan acara Beauty in Diversity ini, besar harapannya akan memberikan dampak positif bagi teman-teman disabilitas dan juga masyarakat Surabaya,” pungkas Chusnur Ismiati selaku Ketua DWP Kota Surabaya.
“Makna dari Beauty in Diversity ini sebenarnya ingin menonjolkan keindahan dalam sebuah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah bagaimana saat ini teman-teman disabilitas dianggap sebelah mata dan berbeda dari kita. Maka, kami ingin menonjolkan keindahan yang mungkin belum pernah disaksikan oleh masyarakat,” jelas Grishiella Patricia Liwang selaku Ketua Pelaksana.
Sore kemarin, empat lukisan karya Edward, Vincent, Andrew, dan Celena Aline berhasil dilelang. Deice Hanum Wulan, salah satu pemenang lelang dari lukisan karya Andrew mengaku, “Ada perasaan bangga terhadap lukisan-lukisan tersebut, dan membuat hati saya senang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT