Konsumsi Buah dan Sayur Bermacam Rasa Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Musim pancaroba identik dengan munculnya berbagai penyakit, seperti flu, batuk, demam, hingga diare. Hal ini terjadi karena perubahan cuaca yang ekstrem membuat daya tahan tubuh menjadi menurun, sehingga rentan terkena berbagai penyakit.
ADVERTISEMENT
Dosen Program Studi D3 Pengobat Tradisional, Universitas Airlangga (Unair), Maya Septriana SSi Apt MSi mengimbau, masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tetap kuat selama musim pancaroba.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni mengatur pola makan dengan benar. Mulai dari sarapan pagi dengan asupan bergizi, makan siang dengan nutrisi yang lengkap, dan makan malam secukupnya.
“Ada orang yang pilih-pilih makanan, misalnya hanya suka buah dan sayur tertentu. Sebaiknya, kita usahakan makan buah dan sayur yang bervariasi, karena kandungan nutrisi dan gizinya berbeda-beda. Jadi harus divariasikan. Tidak perlu makan banyak, sedikit-sedikit juga itu bakal terpenuhi,” kata Maya, Rabu (26/10).
Maya mengungkapkan, dalam ilmu pengobatan tradisional, makan makanan dengan berbagai warna serta rasa dapat memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh, dan secara otomatis akan masuk ke bagian organ tubuh manusia.
Pixabay
“Contohnya, warna putih seperti sawi putih dan lobak putih itu bisa memperkuat sistem organ paru, warna hijau seperti alpukat, bayam dan lainnya itu akan memproteksi organ hati, kemudian warna merah akan memproteksi organ jantung, seperti tomat, paprika, dan lain-lain,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, semua rasa dan warna tersebut harus tetap seimbang. "Enggak boleh berlebih, karena dia bisa melukai organ-organ tubuh. Kalau banyak minuman manis, nanti yang terkena organ lambung dan limfa. Padahal, dua organ itu erat hubungannya dengan berpikir dan orang akan sulit konsentrasi. Begitupun dengan rasa lainnya. Jadi, warna dan rasa itu harus seimbang,” tambahnya.
Selain mengatur pola makan, di musim yang tidak menentu ini, setiap orang juga perlu mengenal dan menilai kondisi tubuhnya masing-masing. Jika kondisi tubuh tidak sesuai dengan situasi sekitar, maka ada yang tidak seimbang dalam tubuh.
Misalnya saja, ketika seseorang berada di ruangan ber-AC, lalu dia tiba-tiba merasa kedinginan. Itu berarti, tubuhnya sudah memberi sinyal bahwa ia tidak dalam keadaan yang fit.
ADVERTISEMENT
"Jika terjadi hal seperti itu, sebaiknya minum air hangat atau wedang jahe karena dapat menghangatkan tubuh dan meningkatkan imunitas," ucapnya.
Di sisi lain, ketika seseorang berada di tempat yang panas, lalu ia mudah merasa haus dan tenggorokan kering. Berarti, tubuhnya sedang kekurangan cairan.
"Untuk mengantisipasinya, bisa dengan mengkonsumsi minuman herbal yang bersifat mendinginkan, seperti air rebusan alang-alang dan air kacang hijau," sambungnya.
Terakhir yakni istirahat dengan cukup. Maya menuturkan, indikator keberhasilan dari istirahat dapat dirasakan ketika seseorang bangun tidur tubuh menjadi segar dan fit kembali.
"Tidurlah dengan cukup minimal 6-8 jam per hari. Namun, jika tubuh masih terasa pegal dan berat saat bangun tidur. Itu bisa disebabkan oleh faktor patogen yang ada dalam tubuh," tukasnya.
ADVERTISEMENT