Konten Media Partner

Kotak Kosong Pilwalkot Surabaya, Pakar Sebut Parpol Tak Bernyali Lawan Petahana

19 September 2024 7:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat politik Prof. Kacung Marijan, MA, PhD. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat politik Prof. Kacung Marijan, MA, PhD. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah daerah di Jawa Timur akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melawan kotak kosong. Sedikitnya ada 5 kabupaten/kota di Jatim akan terjadi Pilkada melawan kotak kosong, salah satunya Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya. Pasangan petahana Eri Cahyadi dan Armuji dipastikan akan melawan kotak kosong.
ADVERTISEMENT
Pengamat politik Prof. Kacung Marijan, MA, PhD mengungkapkan adanya fenomena kotak kosong di Jawa Timur termasuk di Surabaya terjadi bukan karena ada penghalangan pada calon peserta pilkada untuk maju, tetapi karena tidak adanya parpol yang mengusung calon lain di luar petahana.
"Tidak ada penghalangan kepada calon di luar petahana untuk maju ya. Kotak kosong di Surabaya terjadi karena tidak adanya parpol yang mengusung di luar pasangan Eri-Armuji," ujar Prof Kacung kepada Basra, belum lama ini.
Prof Kacung melanjutkan, tidak adanya parpol yang mengusung pasangan di luar petahana mengindikasikan jika parpol-parpol di Surabaya belum punya nyali untuk melawan petahana.
"Di Surabaya tidak ada (parpol) yang cukup punya nyali untuk melawan petahana. Sebenarnya ada kesempatan bagi parpol untuk mengajukan calonnya tapi mereka nggak punya nyali," tukas Prof Kacung.
ADVERTISEMENT
Menurut Prof Kacung, sejauh ini belum ada gerakan secara masif di Surabaya yang dilakukan untuk melawan petahana.
"Belum ada gerakan untuk mendukung kotak kosong dan melawan petahana. Mungkin ada gerakan itu tapi tidak terlalu kelihatan," tutur Wakil Rektor 1 Unusa ini.
"Pasti ada gerakan untuk memilih kotak kosong, tapi saya melihat (gerakan) itu belum terlalu kuat. Artinya sejauh ini petahana masih dianggap baik oleh publik Surabaya," sambungnya.