KPAI Sebut Surabaya Jadi Model Kota Layak Anak di Indonesia

Konten Media Partner
27 Juli 2022 13:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Surabaya, Rabu (27/7). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Surabaya, Rabu (27/7). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Setelah absen karena pandemi COVID-19, tahun ini Kita Surabaya kembali menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) secara offline. Digelar di komplek Balai Pemuda, Rabu (27/7), acara yang melibatkan 1.200an anak jenjang PAUD hingga SMA ini mendapat apresiasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
ADVERTISEMENT
"(Perayaan) ini menjadi catatan baik bagi Kota Surabaya," ujar Rita Pranawati, Wakil Ketua KPAI, disela acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar Pemkot Surabaya, Rabu (27/7).
Dalam kesempatan tersebut Rita juga menyinggung prestasi yang berhasil ditorehkan Kota Surabaya belum lama ini, yakni meraih penghargaan kota layak anak (KLA) Kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI lima kali berturut-turut.
Rita Pranawati, Wakil Ketua KPAI.
"Selamat kepada Kota Surabaya yang sudah lima kali menjadi Kota Layak Anak kategori Utama. Kalau kita bicara Kota Surabaya, kota ini adalah model Kota Layak Anak di Indonesia. Ini menjadi catatan penting bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitasnya agar benar-benar menjadi Kota Layak Anak di Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Rita, masih ada persiapan selama dua tahun bagi Surabaya untuk menuju Kota Layak Anak yang sebenarnya. Persiapan yang dapat dilakukan tersebut, lanjut Rita, di antaranya program dan anggaran yang tidak hanya mengejar kuantitas tapi juga kualitas, kemudian berbagai sarana dan prasarana untuk melindungi hak-anak anak Surabaya.
"Hak anak-anak Surabaya harus tetap dilindungi termasuk jika terjadi hal khusus maka akan mendapatkan penanganan khusus," tandasnya.
Rita juga kembali mengingatkan pentingnya pendidikan budaya ramah anak. Rita lantas mencontohkan perilaku yang banyak terjatuh saat ini ketika ada salah seorang anak terjatuh maka anak yang lainnya bukan menolong tapi malah membully anak yang jatuh tersebut.
"Ada anak yang jatuh bukannya ditolong malah diolok-olok atau dibully. Ini adalah contoh atau situasi agar kita kembali membangun rasa saling sayang dan saling menghargai sehingga nantinya tidak akan terjadi kekerasan ataupun perundungan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Puncak peringatan Hari Anak Nasional tersebut dimeriahkan berbagai acara yang secara keseluruhan melibatkan anak-anak di Surabaya. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah fashion show dari anak-anak inklusi dari SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 28 Surabaya.
Bahkan saat acara fashion show tersebut berlangsung, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani terlihat menitikkan air mata.