Kreasi Nugget Kelor untuk Anak Susah Makan Sayur

Konten Media Partner
23 Oktober 2019 16:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nugget daun kelor. Foto- foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Nugget daun kelor. Foto- foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Popularitas daun kelor sebagai sayuran bergizi memang masih kalah dibanding daun singkong dan daun pepaya. Ini dikarenakan daun kelor lebih dipercaya sebagai pengusir setan dibanding penyembuh penyakit.
ADVERTISEMENT
Padahal daun kelor yang mempunyai nama lain moringa oleifera ini kaya protein, vitamin B6, vitamin C, zat besi, riboflavin, vitamin A, serta magnesium. Dari kandungan tersebut, daun kelor bisa dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah anemia, melindungi jantung, meningkatkan daya ingat, dan mengandung isotiosianat yang menyembuhkan peradangan.
Menilik manfaat tersebut, delapan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) membuat kreasi nugget kelor sebagai solusi untuk anak-anak yang kesulitan makan sayur.
Delapan mahasiswa itu adalah Elda Silvana, Ellen Rachmawati, Myrnawati Wijaya, Paramitha Khosuma, lnne Cipta, Nadya Christine, Rika Chandra, dan Fanes Ottong.
"Nugget Kelor ini merupakan salah satu alternatif makanan tambahan dalam memenuhi gizi untuk pertumbuhan anak," ungkap Elda selaku ketua tim ketika ditemui Basra di Playground Taman Penitipan Anak (TPA) Rumah Ceria Ubaya, Rabu (23/10).
Untuk proses pembuatan nugget kelor, lanjut Elda, pertama daun kelor dikeringkan dengan cara dioven selama tiga menit untuk menghilangkan bau dan rasa pahit.
ADVERTISEMENT
Kemudian daun kelor dipotong halus. Setelah itu, daun kelor kering dicampur dengan daging ayam serta bahan-bahan opsional seperti telur, bawang merah, bawang putih, jagung, jamur kuping, wortel, dan diberi sedikit garam, merica.
"Setelah itu semua bahan diaduk hingga rata. Kemudian ditambahkan tepung maizena dan tepung tapioka. Setelah itu masukkan adonan ke dalam cetakan loyang dan kukus hingga matang kurang Iebih 35 menit," jelas mahasiswa semester 7 ini.
Setelah proses kukus, nugget dapat dipotong sesuai bentuk yang disukai anak-anak. Proses terakhir, hasil potongan dicelupkan ke dalam telur dan dilumuri dengan tepung roti. Kemudian Nugget Kelor siap untuk digoreng hingga matang.
"Untuk kesulitannya yakni ketika menentukan tekstur agar tidak terlalu keras ketika dikonsumsi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kreasi ini, Elda berharap dapat membantu ibu-ibu yang kesulitan memberikan makanan sayur kepada anak-anaknya.
Diketahui, kreasi nugget kelor ini telah disosialisasikan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dalam Program Pengabdian Masyarakat Ubaya yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) yaitu Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Sentra Kelor Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
"Bahkan, olahan pangan ini telah dikembangkan oleh warga Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro untuk dijual dan diberikan kepada anak-anak Posyandu dalam membantu pertumbuhan serta perbaikan gizi anak,” pungkasnya.