Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Kreatif! Ekstrak Lidah Buaya Dibikin Jadi Obat Nyamuk Elektrik
29 Mei 2023 12:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h1jy39zp9xfck9byb6hp4yjt.jpg)
ADVERTISEMENT
Nyamuk aedes aegypti merupakan penyebab utama penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada manusia. Guna membasmi nyamuk tersebut, masyarakat biasanya menggunakan obat nyamuk dengan bahan insektisida sintesis.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, penggunaan bahan-bahan tersebut dalam jangka waktu lama bisa berdampak negatif bagi kesehatan tubuh manusia, seperti gangguan saraf hingga gangguan pernapasan.
Berlatar belakang hal itu, Sarlita Zahra siswi kelas 1 SMP Negeri 1 Surabaya ini menggagas obat nyamuk elektrik dengan bahan baku ekstrak lidah buaya.
Remaja yang akrab disapa Sasa ini mengungkapkan, jika lidah buaya mengandung saponin dan flavonoida yang merupakan zat aktif yang dapat menjadi larvasida alami atau pembunuh larva yang ramah lingkungan.
"Selain itu, dari beberapa literatur dan jurnal yang saya baca menyebutkan, bahwa insektisida sintetis memiliki kandungan organofosfat dan karbamat yang jika dipakai dengan dosis tinggi dan berulang kali bisa menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan. Untuk itu, saya melakukan penelitian ini dan menjadikan ekstrak lidah buaya menjadi bahan obat nyamuk elektrik yang ramah lingkungan dan lebih sehat digunakan oleh manusia," kata Sasa pada Basra, Senin (29/5).
Sasa menjelaskan, proses pembuatan obat nyamuk elektrik ini dimulai dengan memotong batang lidah buaya. Setelah itu, batang lidah buaya dikeringkan di suhu ruangan.
ADVERTISEMENT
"Kalau dikeringkan di sinar matahari nanti kandungan saponin-nya hilang. Dan setalah kering saya kirim ke laboratorium untuk dilakukan proses ekstasi dengan mesin," jelasnya.
Setelah ekstrak lidah buaya jadi, proses selanjutnya adalah menambahkan ekstrak dengan akuades. Dalam hal ini, Sasa membuat dua jenis dengan konsentrasi 20 persen dan 40 persen ekstrak lidah buaya.
"Kalau 20 persen itu berasal dari 18ml akuades dicampur dengan 2ml ekstrak lidah buaya, lalu dituangkan ditabung elektrik dan bisa digunakan. Kalau 40 persen sama, jadi 36ml akuades ditambahkan 4ml ekstrak lidah buaya," tuturnya.
Remaja kelahiran Surabaya, 3 Desember 2009 ini mengaku, jika bahan obat nyamuk elektrik buatannya tidak menimbulkan efek samping karena bahan yang digunakan organik.
Berkat penelitian tersebut, Sasa berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS) 2023 bidang Ilmu Hayati.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, ini akan saya teliti lebih lanjut tentang perbandingan insektisida sintetis dengan obat nyamuk ekstra lidah buaya ini lebih efektif yang mana. Dan mungkin akan saya bawa ke lomba di tingkat nasional atau internasional. Yang pasti ingin saya kembangkan lagi," ucapnya.
Tak lupa, Sasa juga membagikan semangat kepada teman-teman seusianya untuk busa menemukan minat dan bakat yang mereka miliki.
"Buat teman-teman temukan minat dan bakat apa yang ada di dalam diri kamu. Kalau sudah ketemu, coba cari pengalaman mulai lomba atau webinar. Kalau dalam lomba kalah, itu bisa kita jadikan pengalaman atau motivasi untuk kita bisa berhasil ke depannya," tutupnya.