Konten Media Partner

Kreatif, Manfaatkan Galon Bekas Jadi Pot Bunga Cantik

16 Januari 2022 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah sukses dinobatkan sebagai Pangeran Lingkungan Hidup 2021 berkat membudidayakan sekitar 8 ribu lebih tanaman Jeruk Kingkit, tak membuat semangat Nevan Azka Fiardy untuk terus melestarikan lingkungan luntur begitu saja.
ADVERTISEMENT
Bahkan bocah berusia 10 tahun ini, juga berhasil mengajak para warga di Bumi Sari Praja RT 7 RW 5, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya untuk terus melakukan penghijauan dan melestarikan lingkungan.
Hal ini terbukti dari kebiasaan para warga yang sudah mulai menanam aneka tanaman di sekitar kampung, membuat pupuk dari sampah organik, hingga memanfaatkan barang bekas untuk digunakan kembali sebagai pot.
"Waktu itu, kita setelah menang dari lomba yang diadakan Nevan soal penghijauan. Nah kita juga ingin mengikuti lomba Green And Clean yang diadakan Pemkot Surabaya. Dari situ, kita mulai menanam untuk modal," kata Listyawati Ningsih selaku Kader Lingkungan Bumi Sari Praja RT 7 RW 5 ketika ditemui Basra, Minggu (16/1).
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Listya mengaku, untuk mengikuti lomba tersebut, selain melakukan penghijauan, pihaknya juga mulai melakukan pengolahan limbah dan membuat bank sampah.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu yang belum digalakkan ya sampah plastik. Seiring berjalannya waktu, kita manfaatkan itu. Apalagi warga di sini juga mendapat banyak dukungan. Kita ingin kampung kita dikenal lewat inovasi-inovasinya," kata Listya.
Salah satu inovasi unggulan dari warga yakni pot bunga karakter dari galon bekas. Listya menuturkan, jika saat itu muncul brand dari air mineral yang mengelurkan produk galon sekali pakai.
Sayangnya, jika galon tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik akan membuat masalah baru, karena sampah semakin menumpuk.
"Awalnya galon ini cuma kita warna aja buat dijadikan pot bunga. Lalu saya coba-coba berkreasi, kebetulan saya juga suka gambar akhirmya membuat pot karakter ini. Ternyata kok banyak yang suka," jelasnya.
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Ia pun akhirnya mengajak para ibu-ibu di sekitar kampung untuk belajar membuat bersama, dan dipasarkan melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
"Karena ini baru awal, kita juga masih berproses. Tapi alhamdulillah bisa menambah penghasilan. Untuk satu pot dijual dengan harga Rp 15 - Rp 30 ribu," ucapnya.
Dengan adanya inovasi tersebut, ia berharap bisa menambah nilai ekonomi warga. "Karena masa pandemi ini ekonomi juga merosot, paling tidak membantu warga. Kita juga ingin mengangkat nama kampung," pungkasnya.
Sementara itu, Nevan mengaku senang atas antusias yang diperlihatkan para warga untuk mengatasi masalah lingkungan dan mempercantik kampung dengan adanya pot-pot karakter lucu di sepanjang jalan kampung.
Bahkan ia berharap, ke depan para warga bisa lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan barang-barang bekas agar lebih bernilai ekonomis.
"Tentunya Nevan sangat senang melihat antusias warga yang begitu luar biasa. Mulai dari penghijauan dan sekarang bisa punya UMKM lewat produk pot karakter ini. Semoga kampung ini, menjadi RT yang lebih baik lagi dan lebih banyak lagi melakulan penghijauan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT