Konten Media Partner

Kronologi Cucu Mensos Risma Diusir dari Playtopia

3 September 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
Wahana bermain Playtopia di Ciputra World Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Wahana bermain Playtopia di Ciputra World Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Menyusul insiden pengusiran cucu Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat bermain di playground Playtopia di Ciputra World Surabaya (CWS), manajemen Playtopia memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf kepada Fuad Benardi, putra sulung Risma.
ADVERTISEMENT
Fuad menceritakan awal insiden pengusiran ini, bahwa ia bersama istrinya Erra Masita Maharani masuk ke Playtopia, Rabu (31/8) malam lalu. Mereka hendak mengajak anaknya untuk bermain di sana.
Ia mengaku, sejak awal ketika bermain di wahana permainan tersebut, ada peringatan wajib memakai masker. Petugas juga akan menegur sebanyak tiga kali, apabila terdapat pengunjung yang tak mengenakan masker. Berikutnya petugas berhak mengusir.
“Setelah di dalam, anakku memang nggak mau pakai masker. Sudah aku paksa dan itu aku juga sudah diingatkan. Semenjak masuk, sama petugas kita diikuti ke mana-mana. Padahal istri saya sudah berusaha memakaikan masker ke anak, tapi ya susah,” cerita Fuad.
Menurut Fuad, anaknya tak mau memakai masker karena masih kecil, usianya sekitar dua tahunan. Bahkan kalau pergi ke mana-mana, anaknya selalu mencopot masker yang dipakainya.
ADVERTISEMENT
Saat kejadian di Playtopia itu, petugas wahana mengumumkan lewat pengeras suara, agar semua anak yang bermain harus mengenakan masker.
“Memang sepertinya menyindir anak kami. Tidak berlangsung lama akhirnya anak kami diusir keluar. Diusirnya sekitar pukul 19.30 WIB,” ujarnya.
Awalnya, kata dia, dirinya tidak mempermasalahkan pengusiran itu karena memang aturannya harus memakai masker. Namun, saat hendak meninggalkan wahana, dirinya menyempatkan diri untuk melihat-lihat di dalam wahana. Ternyata dia menemukan ada dua anak yang tidak memakai masker tidak mendapat teguran dan tidak diawasi petugas.
“Jadi ada semacam pembiaran,” tegasnya.
Menurut Fuad, ada seorang anak yang digendong oleh pendampingnya dan tidak mengenakan masker. Posisinya berada di belakang resepsionis. Namun oleh petugas tidak ditegur dan terkesan dibiarkan.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa ada semacam diskriminasi. Lalu saya mendatangi resepsionis dan protes. Mereka (resepsionis) seperti kebingungan. Ini pertama kalinya kami mendapat perlakuan ini,” tandasnya.
Sementara itu General Manager Playtopia, Tohidin, mengaku kaget dengan munculnya pemberitaan tersebut. Ia langsung terbang dari Jakarta menuju Surabaya.
“Saya sangat kaget, kok bisa seperti itu kejadiannya. Sehingga saya langsung berangkat (Jakarta) ke sini (Surabaya),” kata Tohidin saat pertemuan dengan Fuad di Surabaya, Jumat (2/9) kemarin.
Tohidin mengungkapkan, manajemen Playtopia meminta maaf atas pelayanan yang tidak mengenakkan. Ia berjanji kasus ini akan menjadi pelajaran Playtopia untuk melayani lebih baik lagi.
“Ini pelajaran untuk Playtopia. Kami tahu bagaimana kecewanya orang tua. Apalagi untuk anak yang ingin happy fun, tapi orang tua malah kecewa atas pelayanan kami. Ini buat pelajaran berharga buat Playtopia, kami minta maaf,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pegawai Playtopia yang sedang bertugas pada saat kejadian, dinilai cara menegurnya kepada pengunjung tidak sopan dan lepas kontrol.
“SOP (standard operation procedure) tetap berjalan, sesuai apa yang diharapkan Pemerintah yakni wajib menggunakan masker. Kenyamanan, keselamatan untuk customer yang lain tetap sama. Pegawai tetap kami pertimbangkan,” tukasnya.